Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, optimistis dapat merealisasikan penurunan angka kasus stunting di daerah itu sebesar 14 persen sesuai target nasional pada 2024.
“Penanganan kasus stunting sudah menjadi salah satu prioritas yang kami upayakan di tahun 2024, supaya jumlah kasus stunting berkurang,” kata Penjabat Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Sabtu.
Ia menyampaikan upaya penanganan stunting sudah dilaksanakan di Kabupaten Cirebon, mulai dari perencanaan, penganggaran, implementasi, pemantauan, dan evaluasi program atau kegiatan yang dilakukan sampai ke tingkat desa.
Menurut dia, penanganan stunting juga difokuskan pada aspek peningkatan cakupan rumah tangga sasaran yang dapat mengakses intervensi gizi secara terintegrasi.
“Hasilnya angka prevalensi stunting di Kabupaten Cirebon meningkat 4,3 persen pada 2022-2024. Meski meningkat, kita tetap berupaya menurunkan angka stunting sesuai dengan target nasional,” ujarnya.
Wahyu juga menginstruksikan seluruh dinas terkait harus membantu program percepatan penurunan angka stunting sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Ia menyebut Kabupaten Cirebon juga menerapkan delapan aksi konvergensi penurunan stunting, sesuai arahan yang ditentukan oleh Kementerian Dalam Negeri.
“Pemkab Cirebon sangat serius melakukan upaya percepatan penurunan angka stunting sebesar 14 persen pada 2024. Ini sudah dibuktikan dengan diterbitkannya SK Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS),” tuturnya.