Peringatan Hari Penyiaran Daerah (Harsiarda) 2024 tingkat Provinsi Jawa Barat disebut oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Barat, menjadi momentum penguatan lembaga penyiaran sebagai informasi dan edukasi terpercaya bagi masyarakat.
Menurut Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Barat Adiyana Slamet, lembaga penyiaran masih menjadi ujung tombak dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Jawa Barat, meski di tengah disrupsi teknologi yang semakin masif berkembang pada saat ini.
"Di Jawa Barat, ada 476 lembaga penyiaran, enam asosiasi, ditopang lembaga negara dan didukung oleh pemerintah. Harapannya, kami ingin kampanye kepada masyarakat, ingatkan bahwa ada televisi dan radio yang programnya sesuai regulasi dan sehat untuk dikonsumsi," kata Adiyana di Gedung Sate Bandung, Kamis.
Karenanya, kata Adiyana, dalam Harsiarda 2024 yang bertajuk Penyiaran Berkeadilan ini, akan disertai roadshow di enam kota pada 14 Mei-4 Juni, kemudian broadcasting expo pada 8 Juni dan perayaan puncak pada 9 Juni, disertai dengan jalan sehat di Gedung Sate, Kota Bandung.
Lebih lanjut, Adiyana mengatakan bahwa sesuai dengan semangat Pemprov Jabar, di mana semua institusi atau lembaga dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Dalam kegiatan Harsiarda 2024 tingkat Provinsi Jawa Barat ini, disertai dengan penanaman dua ribu pohon yang merupakan bentuk tanggung jawab insan penyiaran baik televisi maupun radio, terhadap lingkungan.
Pohon yang ditanam di Cimenyan, Kabupaten Bandung, ucap Adiyana, merupakan tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi seperti durian, nangka, jeruk, cengkeh, alpukat dan lainnya, dengan harapan tumbuhan tersebut kelak dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
"Wakaf bibit ini kami serahkan pemeliharaannya kepada petani dan masyarakat. Satu bibit itu sudah termasuk dengan biaya pemeliharaannya. Jadi tidak hanya diserahkan, tapi kami berpikir sosioekonomi juga," ujar Adiyana. Kegiatan tersebut, lanjut dia, sebagai bentuk upaya bersama mencegah bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor melalui reboisasi.
"Jadi kami insan penyiaran ingin mendedikasikan diri kami untuk penghijauan di Jawa Barat," ujarnya.
Sementara itu, Kabid IKP Diskominfo Jabar Viky Edya Martina Supaat mengatakan, Pemprov mengapresiasi perhelatan Harsiarda 2024 edisi kali ini, di mana isu lingkungan turut menjadi perhatian yang selaras dengan tema, yakni penyiaran berkeadilan.
"Adil tidak hanya di udara, tetap juga di darat," ucapnya.
Tidak hanya itu, Pemprov Jabar juga mendorong lembaga penyiaran di Jawa Barat untuk terus adaptif terhadap perkembangan zaman saat ini.
"Hal ini harus dipandang sebagai tantangan dan peluang, untuk menyebar kebaikan sebanyak-banyaknya. Kami dari Pemprov, orientasi untuk kebaikan penting tapi jangan kalah sama zaman. Harus bisa mengikuti audiens," tuturnya.
Menurut Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jawa Barat Adiyana Slamet, lembaga penyiaran masih menjadi ujung tombak dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Jawa Barat, meski di tengah disrupsi teknologi yang semakin masif berkembang pada saat ini.
"Di Jawa Barat, ada 476 lembaga penyiaran, enam asosiasi, ditopang lembaga negara dan didukung oleh pemerintah. Harapannya, kami ingin kampanye kepada masyarakat, ingatkan bahwa ada televisi dan radio yang programnya sesuai regulasi dan sehat untuk dikonsumsi," kata Adiyana di Gedung Sate Bandung, Kamis.
Karenanya, kata Adiyana, dalam Harsiarda 2024 yang bertajuk Penyiaran Berkeadilan ini, akan disertai roadshow di enam kota pada 14 Mei-4 Juni, kemudian broadcasting expo pada 8 Juni dan perayaan puncak pada 9 Juni, disertai dengan jalan sehat di Gedung Sate, Kota Bandung.
Lebih lanjut, Adiyana mengatakan bahwa sesuai dengan semangat Pemprov Jabar, di mana semua institusi atau lembaga dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Dalam kegiatan Harsiarda 2024 tingkat Provinsi Jawa Barat ini, disertai dengan penanaman dua ribu pohon yang merupakan bentuk tanggung jawab insan penyiaran baik televisi maupun radio, terhadap lingkungan.
Pohon yang ditanam di Cimenyan, Kabupaten Bandung, ucap Adiyana, merupakan tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi seperti durian, nangka, jeruk, cengkeh, alpukat dan lainnya, dengan harapan tumbuhan tersebut kelak dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
"Wakaf bibit ini kami serahkan pemeliharaannya kepada petani dan masyarakat. Satu bibit itu sudah termasuk dengan biaya pemeliharaannya. Jadi tidak hanya diserahkan, tapi kami berpikir sosioekonomi juga," ujar Adiyana. Kegiatan tersebut, lanjut dia, sebagai bentuk upaya bersama mencegah bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor melalui reboisasi.
"Jadi kami insan penyiaran ingin mendedikasikan diri kami untuk penghijauan di Jawa Barat," ujarnya.
Sementara itu, Kabid IKP Diskominfo Jabar Viky Edya Martina Supaat mengatakan, Pemprov mengapresiasi perhelatan Harsiarda 2024 edisi kali ini, di mana isu lingkungan turut menjadi perhatian yang selaras dengan tema, yakni penyiaran berkeadilan.
"Adil tidak hanya di udara, tetap juga di darat," ucapnya.
Tidak hanya itu, Pemprov Jabar juga mendorong lembaga penyiaran di Jawa Barat untuk terus adaptif terhadap perkembangan zaman saat ini.
"Hal ini harus dipandang sebagai tantangan dan peluang, untuk menyebar kebaikan sebanyak-banyaknya. Kami dari Pemprov, orientasi untuk kebaikan penting tapi jangan kalah sama zaman. Harus bisa mengikuti audiens," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harsiarda 2024 jadi momentum penguatan lembaga penyiaran yang edukatif