Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat menerapkan penyederhanaan aplikasi menjadi satu platform terpadu yang terintegrasi dengan Government Technology (GovTech) Indonesia atau INA Digital.
Penjabat Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi di Cirebon, Selasa, mengatakan penyederhanaan aplikasi itu bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan publik digital yang tersedia di kota tersebut.
Baca juga: Pemkot Cirebon jamin retribusi TPI mencapai Rp1,148 miliar pada 2024
Ia menyebutkan saat ini Kota Cirebon memiliki dua layanan digital yakni Sistem Aplikasi Mobile Kepegawaian (SAMPEAN) serta Sistem Elektronik Digital Kelurahan (SEDULUR) yang berasal dari penyatuan 36 aplikasi.
“Nanti kita mulai kerucutkan menjadi satu digital platform saja. Tentunya layanannya itu akan terintegrasi dengan GovTech yang diluncurkan Presiden Jokowi Widodo (Jokowi),” katanya.
Agus memastikan bahwa ketika platform itu terintegrasi dengan GovTech, maka layanan yang tersedia tidak akan berbelit atau menjadi lebih efisien dan efektif.
Menurut dia, GovTech sendiri menerapkan sistem single sign on sehingga pengguna yang memakainya dapat terhubung dan mengakses semua pelayanan di platform tersebut.
“Dengan diluncurkannya GovTech menjadikan pelayanan kepada masyarakat khususnya di Kota Cirebon akan lebih cepat, tepat dan efektif,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan kalau Pemkot Cirebon kini tengah fokus melakukan akselerasi penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) untuk layanan publik.
Penerapan tersebut, tambah Agus, dilaksanakan melalui kolaborasi bersama seluruh perangkat daerah di Kota Cirebon.
“Perlu diketahui bahwa nilai Indeks Akhir SPBE Pemkot Cirebon pada 2023 adalah 3,55 atau naik sebesar 0,38 dibanding tahun 2022 yakni sebesar 3,17,” ucap dia.
Baca juga: "Sports tourism" bisa tingkatkan kunjungan turis di Kota Cirebon