Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat telah menangani sebanyak 459 kejadian darurat yang dilaporkan warga di daerahnya melalui layanan Cirebon Siaga 112 selama periode Januari hingga November 2024.
“Layanan ini berperan penting dalam menangani situasi mendesak seperti kebakaran, kecelakaan, hingga gangguan keamanan masyarakat,” kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon Ma’ruf Nuryasa di Cirebon, Rabu.
Ia mengungkapkan rincian kejadian yang ditangani itu meliputi laporan terkait tiang listrik roboh sebanyak 103 kejadian, pohon tumbang 71 kejadian, kebakaran 54 kejadian, kecelakaan 37 kejadian, dan masalah keamanan serta ketertiban masyarakat 35 kejadian.
“Layanan ini dirancang untuk menangani berbagai situasi darurat. Kami mengajak masyarakat semakin sadar dan memanfaatkan layanan ini secara maksimal,” ujarnya.
Ma’ruf menyebutkan meski berhasil menangani ratusan aduan, layanan Cirebon Siaga 112 pun tetap menghadapi tantangan besar berupa panggilan jahil (prank call) dan panggilan kosong (ghost call) yang mengganggu efektivitas penanganan.
Selama 11 bulan, lanjut dia, tercatat 2.277 prank call masuk ke layanan tersebut dengan puncaknya terjadi pada Januari sebanyak 315 panggilan.
Ia mengatakan untuk gangguan berupa ghost call berjumlah 1.025 panggilan, terbanyak pada September dengan 114 panggilan.
“Edukasi telah dilakukan berkali-kali, tetapi panggilan-panggilan tidak relevan ini masih sulit dihindari. Kami mengimbau masyarakat untuk lebih bijak menggunakan layanan darurat ini,” katanya.