Kuningan (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat, mencatat hasil produksi padi mencapai 121.905 ton selama Januari hingga April 2024 dan jumlah itu diprediksi bertambah karena masih banyak petani melaksanakan panen raya.
“Untuk bulan Mei 2024, panen raya masih berlangsung. Jadi produksi padi dapat terus bertambah,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah saat dikonfirmasi di Kuningan, Senin.
Wahyu menyampaikan jumlah produksi padi tersebut berasal dari luas panen sawah sekitar 19.688 hektare, yang tersebar pada semua wilayah di Kabupaten Kuningan.
“Luas tanam padi untuk bulan Januari sampai April itu sekitar 25.253 hektare, sedangkan realisasi luas panennya kurang lebih 19 ribu hektare,” ujarnya.
Berdasarkan data, jumlah produksi padi tertinggi terjadi pada April dengan jumlah sebanyak 76.506 ton dan area panennya seluas 12.393 hektare.
Ia menyebut produksi padi dengan jumlah cukup tinggi terjadi juga pada Maret yakni sebanyak 27.994 ton. Kemudian di bulan Februari tercatat hasil panen padi mencapai 9.864 ton.
“Sedangkan untuk bulan Januari itu jumlah produksi padi mencapai 7.541 ton. Jadi setiap bulan bisa dikatakan produksi padi di Kuningan selalu meningkat,” katanya.
Menurut dia, pelaksanaan panen raya di Kabupaten Kuningan cenderung aman dan tidak ada kendala yang menghambat para petani untuk memanen padi di sawah mereka.
Selain itu, Wahyu menuturkan bahwa pemerintah bersama petani telah menerapkan sistem pengendalian hama terpadu agar padi tetap terlindungi khususnya yang telah memasuki usia panen.
Ia juga menambahkan pihaknya telah banyak menggulirkan program strategis untuk membantu petani, seperti kemudahan menebus pupuk subsidi memakai KTP hingga mengoptimalkan pengairan ke setiap sawah.
“Mudah-mudahan sampai akhir tahun 2024, produksi beras di setiap panen raya selalu surplus,” ucap dia.