Cianjur (ANTARA) - Sepasang macan tutul dan macan kumbang tertangkap kamera pemantau (CCTV) berjalan beriringan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, tepatnya di kawasan Gunung Gede Pangrango, sehingga pendaki dilarang membuang sisa makanan agar hewan dilindungi tidak mendekati jalur pendakian.
Kepala Balai Besar TNGGP Cianjur Sapto Aji, di Cianjur Minggu, mengatakan meskipun keberadaan macan itu jauh dari jalur pendakian, namun berbagai upaya antisipasi tetap dilakukan agar hewan dilindungi itu tidak sampai terganggu dan berubah pola hidup di alamnya.
Baca juga: TNGGP buka kembali pendakian ke Gunung Gede-Pangrango Cianjur
"CCTV yang terpasang sangat jauh dari jalur pendakian, namun kami tetap melarang pendaki menyisakan makanan atau sampah yang dapat menarik perhatian hewan yang hidup di habitat aslinya," kata Sapto.
Dia menjelaskan, hasil rekaman kamera pengintai terlihat seekor macan tutul berjalan di tengah hutan, namun selang beberapa saat menyusul macan tutul berwarna hitam di belakangnya sambil mendekati kamera yang terpasang.
"Macan berwarna hitam merupakan spesies macan tutul, namun pigmen kulit menjadikannya berwarna hitam atau kalau masyarakat menyebutnya macan kumbang. Kami belum mengetahui apakah kedua macan tutul merupakan pasangan jantan dan betina atau induk dan anak," katanya.
Dia mencatat saat ini ada 24 ekor macan tutul dan macan kumbang tinggal di kawasan Gunung Gede Pangrango, namun untuk memastikan tahun ini akan ada survei jumlah macan tutul di Pulau Jawa termasuk di kawasan TNGGP.