Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, memberikan bantuan 69 unit pompa air kepada sejumlah kelompok tani di daerah itu untuk mempersiapkan penanaman padi saat musim kemarau.
Bupati Cirebon Imron menyampaikan dengan bantuan tersebut, para petani di Kabupaten Cirebon bisa mengoptimalkan pengairan untuk sawah mereka.
Baca juga: Pemkab Cirebon sebut rembuk stunting guna turunkan kasus di bawah 14 persen
“Jadi estimasi kami, satu pompa air bisa digunakan untuk mengairi 10 hektare sawah. Bantuan ini bisa meningkatkan optimalisasi pengairan sawah seluas 690 hektare,” kata Imron saat ditemui di Cirebon, Rabu.
Ia menjelaskan pompanisasi menjadi solusi dalam pemanfaatan sumber air permukaan, khususnya aliran sungai yang membentang di sejumlah lahan pertanian di Cirebon.
Selain itu, kata dia, pengelolaan air untuk lahan sawah di Cirebon yang bersumber dari embung dan waduk pun akan dioptimalkan demi menjaga lahan sawah tetap produktif selama kemarau.
“Dengan bantuan pompa air, petani bisa meminimalisir risiko gagal panen saat kemarau. Kami pastikan optimalisasi pengairan juga dilakukan,” ujarnya.
Imron menyebutkan berdasarkan data, luas panen padi di wilayahnya saat ini mencapai 18.965 hektare. Jumlah tersebut diperkirakan bertambah sampai Mei-Juni 2024 atau saat berakhirnya musim rendeng (hujan).
“Kami optimis menghadapi musim kemarau, sawah-sawah di Cirebon tetap produktif sehingga produksi beras dari petani bisa mencukupi kebutuhan warga,” katanya.
Pada 2023, produksi beras di Cirebon mengalami surplus 94.446 ton dari angka produksi secara keseluruhan terdata 342.846 ton dikurangi kebutuhan warga sebanyak 248.400 ton.
Produksi beras di Kabupaten Cirebon pada tahun tersebut, didapat dari panen padi yang menghasilkan gabah kering giling (GKG) sebanyak 534.777 ton.
Baca juga: Pemkab Cirebon santuni pekerja migran yang pulang bermasalah