Salah satu penyandang disabilitas yang merasakan manfaat keberadaan TKSK Cilamaya tersebut adalah Sanusi (35).
Warga asal Kabupaten Karawang tersebut berhasil mendapatkan pelatihan memotong rambut dari Dinas Sosial setempat berbekal pendampingan dan rekomendasi dari Badrudin.
Bahkan bermodal pelatihan yang telah diperoleh itu, Sanusi bisa membuka usaha potong rambut miliknya sebagai modal untuk memperoleh kemandirian perekonomian.
Kemensos menilai Badrudin dapat menjadi salah satu dari pilar-pilar sosial yang keberadaan dibutuhkan masyarakat da kisah pengabdian tersebut menjadi inspirasi bagi para TKSK lainnya yang saat ini tercatat 7.160 orang, tersebar di seluruh Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemensos: TKSK berkontribusi bentuk kemandirian penyandang disabilitas