Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan dr Susi Lusiyanti menjelaskan sasaran utama program PMT yaitu balita dengan kasus berat badan tidak naik dan berat badan kurang.
Ia menuturkan selama dua sampai empat minggu mereka diberikan tambahan berbahan pangan lokal dengan kandungan gizi seimbang.
“Balita dengan kasus gizi kurang pun diberikan pangan tambahan selama empat hingga delapan minggu. Kemudian Ibu hamil yang kurang energi kronik diberikan PMT selama 120 hari,” tutur Susi.
Ia berharap dengan hadirnya berbagai program itu, status gizi ibu hamil dan balita bisa diperbaiki yang dampaknya mengurangi risiko stunting.
“Program ini sangat diperlukan, karena berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan angka stunting di Kabupaten Kuningan sebesar 23,4 persen atau naik 3 persen dari tahun 2022,” ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Kuningan gandeng UMKM bantu turunkan kasus stunting