Hamilton, Kanada (ANTARA) - Sekjen PBB Antonio Guterres pada Selasa (30/4) menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil lebih banyak dan pengungsian, di tengah peringatan keras mengenai operasi militer di Rafah, Gaza selatan.
"Serangan militer di Rafah akan menjadi eskalasi yang yang tak tertahankan, menewaskan ribuan warga sipil dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi,” kata Guterres pada konferensi pers.
Menyoroti kegawatan situasi ini, Sekjen PBB menekankan bahwa serangan militer tidak hanya akan menimbulkan “dampak menghancurkan bagi warga Palestina di Gaza” tetapi juga dampak signifikan di seluruh wilayah tersebut.
Sekjen PBB menekankan buruknya situasi di Gaza sejak 7 Oktober dan mengatakan seruannya mengenai gencatan senjata kemanusiaan, pembebasan segera dan tanpa syarat seluruh sandera, serta peningkatan besar-besaran bantuan kemanusiaan” masih belum digubris.
“Demi masyarakat Gaza, demi para sandera dan keluarga mereka di Israel, dan demi kawasan dan dunia yang lebih luas, saya sangat mendorong pemerintah Israel dan pimpinan Hamas untuk mencapai kesepakatan. " ujarnya.
Guterres juga menunjukkan keprihatinan terkait laporan yang muncul dari Gaza, mengenai rumah sakit yang berubah menjadi pemakaman setelah adanya temuan kuburan massal.
“Saya sangat prihatin dengan laporan bahwa kuburan massal telah ditemukan di beberapa lokasi di Gaza, termasuk Kompleks Medis Al Shifa dan Kompleks Medis Nasser,” kata Guterres.
Guterres menambahkan, "Sangat penting bagi penyelidik internasional independen, dengan keahlian forensik, untuk segera diberikan akses ke lokasi kuburan massal ini, untuk mengetahui secara pasti keadaan di mana ratusan warga Palestina kehilangan nyawa mereka dan dikuburkan, atau dikuburkan kembali.”
Selain itu Guterres mengingatkan bahwa bahwa anak-anak dan mereka yang berkebutuhan khusus sedang sekarat karena kelaparan dan penyakit di Gaza, serta mendesak semua orang untuk “melakukan segala yang mungkin untuk mencegah kelaparan yang disebabkan oleh manusia, yang sepenuhnya dapat dicegah.”
Mengingat pentingnya menerapkan segala macam tekanan untuk mencegah tragedi yang mengerikan, Guterres mengatakan hambatan terbesar dalam memberikan bantuan ke Gaza adalah kurangnya keamanan bagi pekerja kemanusiaan.
Dia mengatakan konvoi bantuan kemanusiaan, fasilitas, staf dan penerima manfaat tidak boleh menjadi sasaran tembak.
Di bawah puing
Dinas Pertahanan Sipil Palestina pada Selasa mengatakan lebih dari 10.000 orang hilang di bawah puing-puing bangunan di Jalur Gaza sejak Israel menyerang habis-habisan wilayah kantong Palestina itu pada 7 Oktober 2023.
"Kami memperkirakan lebih dari 10.000 orang hilang tertimbun reruntuhan ratusan rumah yang hancur sejak dimulainya agresi (Israel)," kata dinas tersebut dalam sebuah pernyataan.
Disebutkan pula bahwa orang-orang yang hilang itu tidak termasuk dalam daftar korban tewas Kementerian Kesehatan sehingga “jumlah martir melebihi 44.000” orang.
Tim penyelamat mulai menemukan jasad-jasad yang sudah membusuk dari bawah reruntuhan gedung-gedung di Jalur Gaza, kata pernyataan itu.
Israel telah melancarkan serangan brutal ke Gaza sebagai balasan terhadap serangan kelompok Palestina Hamas ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu. Menurut Tel Aviv, serangan Hamas itu menewaskan hampir 1.200 orang.
Serangan-serangan Israel telah menewaskan lebih dari 34.500 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 77.700 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kurangnya pasokan kebutuhan pokok.
Lebih dari enam bulan setelah perang Israel itu dimulai, sebagian besar wilayah Gaza hancur dan 85 persen penduduknya terpaksa mengungsi di tengah blokade Israel terhadap kiriman bahan makanan, serta kelangkaan air bersih dan obat-obatan, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang lewat putusan sela pada Januari memerintahkan Israel untuk menghentikan aksinya dan mengambil tindakan yang menjamin kelancaran bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekjen PBB serukan dunia cegah Israel jalani operasi militer di Rafah
Sekjen PBB serukan negara berpengaruh cegah Israel jalankan operasi militer di Rafah
Rabu, 1 Mei 2024 10:00 WIB