Washington (ANTARA) - Gedung Putih pada Kamis (28/3) mengatakan tidak mendukung perang baru di Lebanon dan menekankan bahwa "memulihkan ketenangan" di sepanjang perbatasan adalah "prioritas utama", ketika ketegangan terus meningkat antara Israel dan Hizbullah.
Israel telah melakukan serangan udara terhadap Hizbullah dan kelompok lain. Serangan itu telah menjangkau lebih jauh ke dalam Lebanon.
Serangan terbaru Israel menewaskan 18 warga sipil dan paramedis dalam serangkaian serangan udara di Habbariyeh, Baalbek dan Naqoura pada Rabu (27/3). Kota-kota tersebut berada di Lebanon timur dengan Baalbek menjadi yang paling utara.
Rentetan serangan rudal balasan dari Hizbullah menewaskan satu orang di Israel.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa AS mengawasi ketat pertempuran di sepanjang perbatasan, menekankan pemerintahan Biden "dengan amat sangat jelas kami tidak mendukung perang di Lebanon. Kami tidak ingin hal itu terjadi."
"Memulihkan ketenangan di sepanjang perbatasan tetap menjadi prioritas utama bagi Presiden Biden dan pemerintah. Kami yakin hal ini juga harus menjadi hal yang paling penting bagi Lebanon dan Israel,” katanya pada konferensi pers virtual.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri Lebanon pada Kamis mengatakan pihaknya bermaksud untuk mengajukan pengaduan terhadap Israel karena menargetkan warga sipil dan paramedis.
Ketegangan berkobar di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah, yang merupakan bentrokan paling mematikan sejak kedua belah pihak terlibat perang skala penuh pada 2006.
Eskalasi Israel-Lebanon terjadi di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 32.500 warga Palestina menyusul serangan lintas batas yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.139 orang.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AS tidak dukung perang baru di Lebanon antara Israel dan Hizbullah
AS tidak mendukung perang baru Israel melawan Hizbullah Lebanon
Jumat, 29 Maret 2024 12:20 WIB