Jakarta (ANTARA) - Korps Lalu Lintas Polri menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi pergerakan lebih kurang 70 juta kendaraan bermotor yang menggunakan jalur darat saat mudik dan balik Lebaran 2024 agar tidak terjadi perlambatan arus hingga mengakibatkan kemacetan.
"Yang perlu kami konsen yang menggunakan jalan itu hampir sekitar 60 juta hingga 70 juta lebih. Itu untuk gabungan antara sekitar 37 juta bus, mobil pribadi 35 juta, sepeda motor 31 juta. Ini yang perlu kami antisipasi," kata Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigadir Jenderal Polisi Raden Slamet Santoso dalam acara Diskusi Denpasar 12 bertajuk "Mudik Aman dan Nyaman Menyambut Idul Fitri 2024" diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan, sebanyak 193,6 juta orang diprediksi melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran tahun ini. Jumlah itu meningkat sekitar 52 persen dibandingkan Idul Fitri 2023 yang tercatat sekitar 123 juta orang.
Dari data tersebut, jika dilihat asal pemudik, lima daerah tertinggi berasal dari Jawa Timur hampir 31,3 juta orang, Jabodetabek 28,43 juta orang, Jawa Tengah 26,11 juta orang, Jawa Barat 22,79 juta orang, dan Sumatera Utara 10,67 juta orang.
Sedangkan daerah tujuan pemudik yang paling banyak mengarah ke Jawa Timur dengan perkiraan sekitar 61,6 juta orang, Jawa Tengah 37,6 juta orang, Jawa Barat 32,1 juta orang, Daerah Istimewa Yogyakarta 11,7 juta orang, dan DKI Jakarta 6,4 juta orang.
"Moda transportasi yang banyak dipilih adalah kereta api sekitar 39,32 persen, dan lainnya, bus mobil pribadi serta sepeda motor," kata Slamet.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korlantas antisipasi pergerakan 70 juta kendaraan saat mudik Lebaran