Pintu-pintu dan jendela-jendela terbuat dari bahan kayu jati. Kusen-kusen ditempatkan mundur dari sisi terluar dari selubung bangunan, sehingga menjadi lebih terlindungi dari terpaan cuaca.
Gedung arsip, terletak di sebelah utara Gedong Karet dengan konfigurasi bangunan berbentuk huruf L, yang memiliki dua tingkat bangunan di atas permukaan tanah, dan satu lapis tingkat ruang di bawah tanah.
Atap bangunan ini dilindungi oleh tritis yang menyatu dengan konstruksi atap sehingga membentuk massa atap yang menjadi mahkota bangunan. Ketebalan dinding pada bangunan ini lebih tipis dibandingkan dengan bangunan-bangunan di sekitarnya.
Pintu dan jendela-jendela yang berada di lantai bawah mempunyai kusen yang terbuat dari beton bertulang dan mempunyai penutup yang terbuat dari pelat beton yang bertujuan untuk melindungi keselamatan arsip-arsip di dalamnya.
Jendela yang berada di selubung dinding luar lantai tingkat kedua terbuat dari bahan kayu jati. Di atas setiap jendela, terdapat dua lubang ventilasi dan tiap jendelanya tidak dilengkapi dengan penutup pengamanan.
Di antara lantai tingkat satu dan lantai tingkat dua terdapat tritis tambahan berupa pelat tipis terbuat dari beton bertulang.
Pendudukan Jepang
Pada 7 Desember 1941 Kekaisaran Jepang menyerang pangkalan Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii, yang menjadi tanda dimulainya Perang Pasifik dalam Perang Dunia II.
Kobaran perang akhirnya sampai ke Hindia Belanda dan Jepang mulai menguasai wilayah Nusantara, setelah pemerintah kolonial menyatakan bertekuk lutut di Kalijati, Subang, 8 Maret 1942, dan Bandung pun menjadi salah satu daerah yang dikuasai Jepang.