Jakarta (ANTARA) - Dua tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie dipastikan akan saling berhadapan satu sama lain pada babak final All England Open 2024, Minggu (17/3).
Hal itu menyusul Jonatan yang melangkah ke babak pamungkas setelah mengunci kemenangan atas wakil India Lakshya Sen, pada partai semifinal melalui rubber game dengan skor 21-12, 10-21, 21-15 dalam tempo 1 jam 7 menit.
Mengenai jalannya pertandingan, kedua pemain sempat terlibat perebutan angka yang cukup ketat di awal gim pertama.
Namun, selepas turun minum pertama, wakil Indonesia mampu menguasai ritme permainan di gim pertama dan tidak memberikan kesempatan bagi Sen untuk mencuri poin darinya.
Namun, dominasi itu tidak mampu dipertahankan oleh tunggal putra peringkat sembilan dunia di gim kedua. Sen mengubah strategi dan memegang kontrol permainan sejak awal pertandingan kedua dan Jonatan dibuat tidak berkutik. Wakil India pun berhasil merebut kemenangan gim kedua dan membuat kedudukan antara kedua pemain menjadi berimbang.
Pada gim pamungkas, Sen yang sudah memiliki kepercayaan diri tinggi karena menang telak atas Jonatan di gim sebelumnya, memutuskan untuk lebih agresif dalam menyerang. Strategi itu membuahkan hasil dan membuat Sen sempat unggul pada awal gim ketiga.
Namun, Jonatan memilih untuk tidak terpancing dengan gaya permainan lawan dan tampil lebih sabar, hingga pada akhirnya ia merebut interval gim ketiga 11-7.
Keunggulan itu pun dipertahankan dengan baik oleh Jonatan, sampai ia meraih matchpoint pertamanya 20-12.
Pada momen krusial tersebut, juara French Open 2023 itu malah lengah dan membuat Sen meraih tiga poin beruntun, sebelum akhirnya Jonatan mengunci kemenangan di gim penentu 21-17.
Buah maksimal
Tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengatakan laga All Indonesian Final di turnamen All England Open 2024 merupakan buah dari upaya maksimal dan solid yang dilakukan terus menerus dari pemain, pelatih, dan tim.
“Puji Tuhan, semua ini berkat kemurahan dan kebaikan Tuhan kepada saya, Ginting, tim tunggal putra dan tim Indonesia juga,” kata Jonatan, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI, Minggu.
“Mungkin tidak ada yang mengira dengan beberapa hasil turnamen belakangan yang naik turun tapi kita selalu berusaha semaksimal mungkin, kekurangan apa kita perbaiki, kita bangun chemistry dan kita coba lebih solid,” ujarnya menambahkan.
Jonatan akan bertemu dengan kompatriotnya, Anthony Sinisuka Ginting di babak final turnamen BWF Super 1000 nanti setelah membungkus kemenangan atas wakil India Lakshya Sen, pada partai semifinal melalui rubber game 21-12, 10-21, 21-15, Sabtu (16/3).
Bicara mengenai jalannya pertandingan, tunggal putra peringkat sembilan dunia itu mengakui bahwa lawan mampu bermain baik di gim kedua dengan mengubah strategi untuk bermain lebih cepat, sehingga ia kurang mengantisipasinya dengan baik.
“Alhasil tertinggal jauh dan saya tidak mau memaksa habis-habisan dan langsung mempersiapkan diri untuk gim ketiga,” kata Jonatan.
“Di gim penentuan saya sudah tahan-tahan saja dengan rally, tidak mau terpancing bermain cepat. Juga bagaimana merapatkan pertahanan. Saya berjuang saja karena hasil Tuhan sudah menentukan jadi yang saya pikirkan hanya melakukan yang terbaik,” ujarnya menambahkan.
Dengan ini, maka laga Jonatan dan Ginting mendatang merupakan kesembilan kalinya dua tunggal putra Indonesia bertemu dalam babak final turnamen bulu tangkis tertua di dunia ini.
Itu juga pertama kali terjadi dalam 30 tahun terakhir final tunggal putra All England Open mempertemukan dua pemain Indonesia.
Terakhir kali laga itu terjadi pada All England 1994 saat Hariyanto Arbi berhadapan dengan Ardy Bernardus Wiranata.
Dengan pencapaian ini pula, maka Indonesia untuk pertama kalinya memiliki juara All England Open dari sektor tunggal putra, dimana terakhir kali gelar itu diraih oleh Hariyanto Arbi secara beruntun di tahun 1993 dan 1994.
Tak hanya itu, ini juga merupakan ketiga kalinya secara beruntun dimana laga All Indonesian Final terjadi di All England Open.
Pada tahun 2022, ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menang atas Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Lalu, pada tahun berikutnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga menang atas The Daddies di babak final All England Open.
Dengan status Ginting dan Jonatan yang menjadi finalis pada turnamen prestisius ini, turut mendorong peringkat dunia mereka pekan depan, dimana Ginting akan berada di peringkat tiga, dan Jonatan kembali ke daftar delapan besar di posisi keenam.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ginting dan Jonatan bertemu di final All England 2024