Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Benny Bachtiar menyebut bahwa kegiatan Cycling de Jabar pada 25 Mei 2024 yang mengambil rute antara Cirebon-Pangandaran untuk mengalihkan pariwisata dari Bandung dan Bogor Raya.
Ia mengatakan, dengan gelaran yang menelusuri Cirebon Raya, Kuningan, Majalengka, Ciamis, Banjar, sampai Pangandaran itu, akan mempromosikan pariwisata di Jabar yang selama ini terfokus di Bandung dan Bogor Raya, ke kawasan-kawasan yang dilalui kegiatan tersebut, termasuk Cirebon Raya.
"Karena ada pesan Menparekraf agar perbanyak event supaya bisa menyosialisasikan secara langsung kepada masyarakat umum. Karena maaf hari ini Jawa Barat itu sudah over tourism di Bandung Raya dan Bogor Raya. Nah kami mesti berpikir bagaimana supaya bergeser ke area Cirebon Raya," ujar Benny di Gedung Sate Bandung, Kamis.
Benny mengakui memang pariwisata wilayah Cirebon Raya kalah populer ketimbang Bandung dan Bogor Raya, padahal potensi alam, budaya dan kulinernya tidak kalah dengan pariwisata Bandung Raya juga Bogor Raya.
"Baik dari sisi alamnya, pemandangannya maupun atraksi lainnya. Jangan lupa, kawasan Cirebon Raya ada enam kategori pariwisata. Wisata religi, budaya, kuliner, belanja, olahraga dan wisata alam. Ini sangat komplet, maka dari itu kami hari ini terus mengeksplor potensi tersebut," ucapnya.
Atas adanya agenda Cycling de Jabar 2024 yang menelusuri daerah timur Jawa Barat, Benny mengaku akan sangat membantu usaha Pemprov Jabar yang tengah fokus menggenjot okupansi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka.
"Harapan ke depan bisa dapat semakin menarik. Tadi juga Pak Gubernur (Bey Machmudin) menyampaikan, tidak hanya event ini saja. Tapi masih ada event lain (dipersiapkan) di kawasan Cirebon Raya," tuturnya.
Diketahui, Cycling de Jabar 2024 mengangkat tema Sumanget Jawara yang akan mengajak pesepeda melahap 213 kilometer, dari Cirebon hingga Pantai Barat Pangandaran di Jabar Selatan.
Ia mengatakan, dengan gelaran yang menelusuri Cirebon Raya, Kuningan, Majalengka, Ciamis, Banjar, sampai Pangandaran itu, akan mempromosikan pariwisata di Jabar yang selama ini terfokus di Bandung dan Bogor Raya, ke kawasan-kawasan yang dilalui kegiatan tersebut, termasuk Cirebon Raya.
"Karena ada pesan Menparekraf agar perbanyak event supaya bisa menyosialisasikan secara langsung kepada masyarakat umum. Karena maaf hari ini Jawa Barat itu sudah over tourism di Bandung Raya dan Bogor Raya. Nah kami mesti berpikir bagaimana supaya bergeser ke area Cirebon Raya," ujar Benny di Gedung Sate Bandung, Kamis.
Benny mengakui memang pariwisata wilayah Cirebon Raya kalah populer ketimbang Bandung dan Bogor Raya, padahal potensi alam, budaya dan kulinernya tidak kalah dengan pariwisata Bandung Raya juga Bogor Raya.
"Baik dari sisi alamnya, pemandangannya maupun atraksi lainnya. Jangan lupa, kawasan Cirebon Raya ada enam kategori pariwisata. Wisata religi, budaya, kuliner, belanja, olahraga dan wisata alam. Ini sangat komplet, maka dari itu kami hari ini terus mengeksplor potensi tersebut," ucapnya.
Atas adanya agenda Cycling de Jabar 2024 yang menelusuri daerah timur Jawa Barat, Benny mengaku akan sangat membantu usaha Pemprov Jabar yang tengah fokus menggenjot okupansi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka.
"Harapan ke depan bisa dapat semakin menarik. Tadi juga Pak Gubernur (Bey Machmudin) menyampaikan, tidak hanya event ini saja. Tapi masih ada event lain (dipersiapkan) di kawasan Cirebon Raya," tuturnya.
Diketahui, Cycling de Jabar 2024 mengangkat tema Sumanget Jawara yang akan mengajak pesepeda melahap 213 kilometer, dari Cirebon hingga Pantai Barat Pangandaran di Jabar Selatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cycling de Jabar 2024 disebut alihkan wisata dari Bandung-Bogor Raya