Sleman (ANTARA) - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) menutup destinasi Taman Wisata Candi Prambanan pada momen Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 melalui program "Prambanan dalam Sunyi", Senin.
"Penutupan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada umat Hindu yang sedang melaksanakan Catur Brata Penyepian," kata GM of Prambanan & Keraton Ratu Boko PT TWC I Gusti Putu Ngurah Sedana.
Menurut dia, pada saat penutupan ini kawasan Candi Prambanan dijaga oleh "pecalang" berupa prajurit bregada yang disesuaikan dengan kearifan lokal serta prajurit berkuda dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Candi Prambanan ini berada di perbatasan Sleman, DIY, dan Klaten, Jawa Tengah, sehingga 'pecalang' kami ambil dari kelompok Bregada Mantrijeron Yogyakarta, ini sebagai bentuk kearifan lokal karena di sini tidak ada 'pecalang'," katanya.
Ia mengatakan, bregada ini melakukan penjagaan di tiga titik pintu masuk kawasan Candi Prambanan, yakni di pintu Selatan, pintu Timur, dan pintu Utara.
"Masing-masing pintu dijaga oleh dua orang bregada," katanya.
I Gusti Putu mengatakan, program "Prambanan Dalam Sunyi" ini merupakan bentuk penghormatan PT TWC kepada umat Hindu yang sedang melakukan "Tapa Brata Penyepian".
"Catur Brata Penyepian yakni laku yang dilakukan umat Hindu pada saat Nyepi, yaitu amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang)," katanya.
"Prambanan Dalam Sunyi" hadirkan momen hening Hari Nyepi di Candi Prambanan
Senin, 11 Maret 2024 13:30 WIB