“Bisa dilihat rumahnya seperti apa, apakah ada ventilsasinya. Kemudian status gizinya, apakah di rumah ada yang merokok, apakah punya TBC atau tidak, itu lengkap semua,” jelasnya.
Lebih lanjut Retno mengatakan apabila dari aplikasi itu ditemukan rumah warga yang minim ventilasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan melakukan intervensi melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Selain itu Retno menyebut Dinkes Kota Bogor juga akan memperkuat penanganan hingga di tingkat RW dengan melibatkan para kader.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Baru dua bulan, Dinkes Kota Bogor temukan 1.002 kasus TBC pada 2024