Cianjur (ANTARA) - Bulog Cianjur, Jawa Barat, memastikan pasokan beras ke toko ritel modern di seluruh wilayah Cianjur, sudah kembali normal termasuk ke distributor dan pengencer beras di pasar tradisional sebagai upaya normalisasi harga yang terus mengalami kenaikan.
Kepala Bulog Cianjur, Renato Horison di Cianjur, Kamis, mengatakan stok beras di sejumlah toko ritel di Cianjur sempat mengalami kekosongan karena harga yang ditawarkan tidak sesuai HET untuk jenis medium Rp11 ribu per kilogram dan premium Rp12 ribu per kilogram.
"Ketika toko ritel tidak menjual dengan harga HET akan dikenakan sanksi, sehingga pengelola terpaksa tidak mengambil dulu stok karena kenaikan harga, namun sejak beberapa hari pasokan beras sudah kembali normal dengan harga sesuai HET," katanya.
Dia menjelaskan, saat ini stok beras di gudang Bulog Cianjur, termasuk tambahan dari pemerintah pusat sebanyak 5.500 ton mencukupi sampai Hari Raya Idul Adha, bahkan stok tersebut dapat menjamin ketersediaan beras di pasaran di tiga wilayah seperti Cianjur, Bogor dan Sukabumi.
Seiring tambahan stok beras tersebut, pihaknya menggencarkan pendistribusian beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) ke sejumlah titik termasuk menggelar pasar pangan murah di sejumlah kecamatan di Cianjur seperti yang dilakukan di Kecamatan Karangtengah.
"Kami bersama pemerintah daerah menambah titik pendistribusian beras SPHP di seluruh wilayah Cianjur, Sukabumi dan Bogor dengan harapan dapat menormalkan kembali harga beras di pasaran," katanya.
Sekretaris Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Cianjur, Wahyu Ginanjar, mengatakan untuk normalisasi harga beras di pasaran, pihaknya bersama Dinas Pertanian dan Bulog Cianjur, menggelar pasar pangan murah setiap pekan.
Bulog Cianjur pastikan pasokan beras ke toko ritel modern kembali normal
Kamis, 22 Februari 2024 20:39 WIB