Cianjur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangarango (TNGGP) meningkatkan pengawasan dan pengamanan di jalur terlarang untuk pendakian ke Gunung Gede Pangrango dengan melibatkan relawan dan warga kaki gunung guna mengantisipasi pendaki ilegal.
Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji Prabowo saat dihubungi, Senin, mengatakan sejak tanggal 31 Desember 2023 sampai dengan Maret 2024, pihaknya menutup pendakian dalam pemulihan ekosistem, namun pihaknya menemukan belasan warga yang melakukan ziarah kubur.
Baca juga: Belasan ribu wisatawan habiskan libur panjang berkemah di TN Gunung Gede Pangrango
"Setiap tahun pendakian ke TNGGP rutin ditutup karena cuaca ekstrem dan pemulihan ekosistem di taman nasional. Pendakian ditutup selama tiga bulan guna menghindari pendaki ilegal disiagakan puluhan petugas di sejumlah titik sebagai upaya antisipasi," katanya.
Selama penutupan, tidak ada pendakian yang dapat dilakukan dari jalur resmi di kawasan Cianjur seperti Gunung Putri dan pintu masuk Cibodas serta pintu masuk dari Salabintana-Sukabumi karena sejumlah petugas disiagakan.
Termasuk berkoordinasi dengan masyarakat di sekitar kaki gunung untuk membantu pengawasan dan segera melapor jika mendapati pendaki ilegal yang memaksakan diri untuk masuk taman nasional karena akan dikenakan sanksi tegas hingga pidana.
"Tidak hanya di jalur resmi, kami akan meningkatkan pengawasan dengan melibatkan relawan dan warga sekitar kaki gunung guna membantu petugas mengawasi kegiatan di jalur ilegal mencakup wilayah Bogor, Cianjur dan Sukabumi," katanya.
TNGGP tingkatkan pengawasan dan pengamanan jalur rawan
Senin, 29 Januari 2024 17:48 WIB