TPPAS Regional Lulut Nambo ini, tambah Iendra, akan menggunakan teknologi canggih yang akan membagi dan memilah sampah menjadi tiga bagian yakni kompos, biomas, dan sampah material berupa RDF (refuse derifed fuel).
Sampah RDF ini akan diambil oleh PT Indocement selaku offtaker.
"Jadi Sistemnya beda dengan Sarimukti misalnya yang ditimbun. Tapi memisahkan menjadi beberapa bagian, ada yang buat pupuk, sampai dengan yang akan dibeli oleh Indocement," ucapnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan tahap satu Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Lulut Nambo di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, akan beroperasi pada Maret 2024.
Jika sudah rampung seluruhnya, TPPAS ini akan memiliki luas 55 hektare dan akan mampu menampung sampah 1.800-2.300 ton per hari.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bappeda seleksi calon investor pembangunan tahap dua TPPAS Lulut Nambo