Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah di akhir perdagangan Selasa anjlok menjadi Rp15.593 per dolar AS, disebabkan oleh kekhawatiran terhadap risiko geopolitik.
"Kekhawatiran terhadap resiko geopolitik saat ini mendominasi sentimen pelaku pasar," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta, Selasa.
Dari Pusat Komando Amerika Serikat (AS), sebuah kapal kontainer yang dimiliki dan dioperasikan AS pada Senin dihantam oleh rudal balistik antikapal dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.
Hal tersebut terjadi setelah beberapa hari usai Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan gabungan terhadap sasaran Houthi di Yaman.
Selain itu, pergerakan mata uang rupiah hari ini juga tertekan oleh penguatan kinerja mata uang dolar AS pasca-komentar dari pejabat The Fed.
Taufan menuturkan Presiden Federal Reserve (Fed) Atlanta Raphael Bostic yakin suku bunga harus dipertahankan setidaknya hingga musim panas untuk mencegah harga naik lagi.
Di sisi optimisme, rilis neraca perdagangan Indonesia yang surplus akan memberi angin segar pada kinerja mata uang rupiah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah anjlok disebabkan kekhawatiran risiko geopolitik