PT KAI Daop 2 Bandung kini fokus pada proses evakuasi gerbong kereta untuk menormalisasi jalur kereta antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka yang terputus karena kecelakaan Kereta Turangga dan Kereta Commuterline Bandung Raya.
Pasalnya, korban terakhir kecelakaan, berhasil dievakuasi sekitar pukul 17.29 WIB dalam keadaan meninggal dunia dan mengakhiri proses evakuasi korban.
"Saat ini berfokus pada penanganan gerbong kereta yang mengalami anjlok dengan melibatkan crane kemudian dibawa ke Stasiun Cicalengka dan Haurpugur. Mudah-mudahan cepat selesai dan perjalanan kereta api kembali normal," kata Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi di lokasi kecelakaan, Jumat.
Baca juga: Menhub sebut kecelakaan KA di Bandung jadi momen tingkatkan kembali layanan
Saat kejadian, Ayep menjelaskan KA Turangga mengangkut 287 penumpang dan Commuterline mengangkut 191 penumpang.
Ayep mengatakan akibat kejadian kecelakaan ini, total empat orang meninggal dunia yang terdiri dari masinis, asisten masinis, Polsuska, dan prama/pramugara KA Turangga.
"Sementara untuk korban luka sebanyak 33 orang sudah dibawa ke RSUD Cicalengka, RS AMC, RS Edelweis dan RS Santosa. Sementara penumpang KA Turangga yang lain kami naikan ke moda transportasi darat menggunakan bus dan penumpang KA Lokal diarahkan ke stasiun Cicalengka," tuturnya.
Akibat terputusnya jalur antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, Ayep menjelaskan pihaknya melakukan pola operasi memutar pada perjalanan kereta api jarak jauh yang terganggu seperti Argo Wilis (Bandung-Surabaya), Lodaya (Bandung-Solo), serta KA Baturaden Express (Bandung-Purwokerto) dan kereta jarak jauh lainnya dari Kiaracondong.
"Jadi kita lakukan operasi memutar keberangkatan Stasiun Bandung ke Cikampek Cirebon Purwokerto selanjutnya ke arah tujuan," tuturnya.
Sementara untuk KA ekonomi PSO jarak jauh relasi Garut-Jakarta yakni KA Cikuray, Ayep mengatakan untuk hari Jumat ini hanya melayani sampai Stasiun Cibatu.
Adapun Kereta Lokal Commuterlinr Bandung Raya, hanya beroperasi antara Padalarang sampai Stasiun Rancaekek.
Pasalnya, korban terakhir kecelakaan, berhasil dievakuasi sekitar pukul 17.29 WIB dalam keadaan meninggal dunia dan mengakhiri proses evakuasi korban.
"Saat ini berfokus pada penanganan gerbong kereta yang mengalami anjlok dengan melibatkan crane kemudian dibawa ke Stasiun Cicalengka dan Haurpugur. Mudah-mudahan cepat selesai dan perjalanan kereta api kembali normal," kata Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi di lokasi kecelakaan, Jumat.
Baca juga: Menhub sebut kecelakaan KA di Bandung jadi momen tingkatkan kembali layanan
Saat kejadian, Ayep menjelaskan KA Turangga mengangkut 287 penumpang dan Commuterline mengangkut 191 penumpang.
Ayep mengatakan akibat kejadian kecelakaan ini, total empat orang meninggal dunia yang terdiri dari masinis, asisten masinis, Polsuska, dan prama/pramugara KA Turangga.
"Sementara untuk korban luka sebanyak 33 orang sudah dibawa ke RSUD Cicalengka, RS AMC, RS Edelweis dan RS Santosa. Sementara penumpang KA Turangga yang lain kami naikan ke moda transportasi darat menggunakan bus dan penumpang KA Lokal diarahkan ke stasiun Cicalengka," tuturnya.
Akibat terputusnya jalur antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, Ayep menjelaskan pihaknya melakukan pola operasi memutar pada perjalanan kereta api jarak jauh yang terganggu seperti Argo Wilis (Bandung-Surabaya), Lodaya (Bandung-Solo), serta KA Baturaden Express (Bandung-Purwokerto) dan kereta jarak jauh lainnya dari Kiaracondong.
"Jadi kita lakukan operasi memutar keberangkatan Stasiun Bandung ke Cikampek Cirebon Purwokerto selanjutnya ke arah tujuan," tuturnya.
Sementara untuk KA ekonomi PSO jarak jauh relasi Garut-Jakarta yakni KA Cikuray, Ayep mengatakan untuk hari Jumat ini hanya melayani sampai Stasiun Cibatu.
Adapun Kereta Lokal Commuterlinr Bandung Raya, hanya beroperasi antara Padalarang sampai Stasiun Rancaekek.