Cianjur (ANTARA) - Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat harga cabai di pasar tradisional di daerah itu masih tinggi, karena minim-nya hasil panen dampak faktor cuaca.
Kepala Diskuperdagin Cianjur, Komarudin di Cianjur, Kamis, mengatakan menjelang pergantian tahun harga cabai rawit di pasaran masih tinggi sekitar Rp85 ribu per kilogram dari harga normal Rp60 ribu per kilogram.
"Untuk harga kebutuhan pangan seperti cabai rawit dan cabai merah masih tinggi karena minim-nya hasil panen petani, sehingga berbagai upaya termasuk memberikan bibit cabai untuk warga dilakukan pemerintah daerah guna menekan harga," katanya.
Dia menjelaskan, selama ini Pemkab Cianjur, meminta warga untuk menanam cabai di pekarangan dan lahan telantar di lingkungan tempat tinggal, guna menekan kenaikan harga dan menahan laju inflasi ketika stok di pasaran minim seperti satu tahun terakhir.
Sedangkan untuk harga barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya masih terpantau normal dan diperkirakan stok yang ada mencukupi hingga awal tahun depan seperti beras, minyak goreng, tepung terigu dan gula.
"Kami juga melakukan langkah antisipasi agar kenaikan harga kebutuhan pangan tidak sampai meroket dengan menggelar pasar murah di setiap kecamatan yang ada di Cianjur, melibatkan distributor atau agen besar serta petani di Cianjur," katanya.
Pihaknya memperkirakan di awal bulan Maret harga cabai akan mengalami penurunan yang cukup tinggi seiring tingginya hasil panen petani di sejumlah wilayah termasuk di Cianjur melalui program menanam cabai di pekarangan rumah.