Bandung (ANTARA) -
Bey mengatakan kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yang pertama kali diresmikan 28 tahun silam oleh mantan Gubernur Jabar R Nana Nuriana dan kini ditata plus dilengkapi amphiteater dan ruang pameran itu adalah untuk kepentingan masyarakat, sehingga masyarakat harus turut serta menjaga seluruh fasilitas yang ada dan kebersihannya.
Baca juga: Monumen Bung Karno di Kota Bandung dibangun dari dana gotong royong
"Kita bersyukur Kota Bandung dan Jawa Barat bisa memiliki fasilitas sebaik ini. Ini tantangan kita bersama bahwa kita mampu menjaga kebersihan fasilitas publik yang kita miliki. ini kan lokasi sangat strategis, dibuka diresmikan menjelang tahun baru, pasti dengan berbagai promosi dan berita pasti banyak yang ke sini," katanya di kawasan Monumen Perjuangan Jabar, Bandung, Kamis.
Lebih lanjut Bey mengatakan bahwa dalam pengelolaan kawasan juga nanti pihak Kota Bandung akan terlibat dalam penataan pedagang kaki lima (PKL), sekaligus penempatan petugas pengawasan kawasan.
"Untuk penataan PKL oleh Pj Wali Kota Bandung, jadi tidak boleh ada yang masuk. Saya minta sekaligus petugas, nanti kami bicarakan mudah-mudahan secepatnya ada petugas yang mengawasi," ucap Bey.
Petugas itu, kata Bey akan memberikan imbauan dan menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan para pengunjung di fasilitas yang tidak dikenakan tarif masuk ini.