Cianjur (ANTARA) - Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskuperdagin) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rutin menggelar pasar pangan murah di setiap kecamatan guna menekan kenaikan harga kebutuhan pokok atau sembako yang terus merangkak naik sejak satu bulan terakhir.
Kepala Diskuperdagin Cianjur, Komarudin di Cianjur, Minggu, mengatakan untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok, pihaknya rutin menggelar pasar pangan murah di sejumlah pasar tradisional dan pusat kecamatan dengan melibatkan petani lokal.
"Permintaan tinggi pasokan kurang karena selama ini, pasar di Cianjur masih mengandalkan pasokan dari luar daerah seperti Bandung dan Brebes, Jawa Tengah, sehingga harga kebutuhan pangan terutama cabai dan bawang mengalami kenaikan," katanya.
Dia menjelaskan harga cabai di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Muka dan Pasar Induk Cianjur (PIC) dijual Rp100 ribu per kilogram atau naik Rp50 ribu per kilogram, sedangkan harga cabai keriting merah dijual Rp80 ribu per kilogram dari harga normal Rp50 ribu per kilogram.
Sama halnya dengan cabai rawit hijau dijual Rp60 ribu per kilogram dari harga normal Rp30 ribu per kilogram. Sedangkan bawang merah biasa dijual Rp27 ribu per kilogram naik menjadi Rp30 ribu per kilogram.
"Kami berupaya untuk menekan kenaikan harga dengan menggelar pasar pangan murah melibatkan petani untuk stok dan agen serta penyedia kebutuhan pokok di tingkat lokal termasuk melibatkan Bulog Cianjur, setiap pekan di setiap kecamatan," katanya.
Sedangkan pedagang kebutuhan pangan di Pasar Induk Cianjur, mengatakan kenaikan harga kebutuhan pangan dan kebutuhan pokok sudah terjadi sejak satu bulan terakhir karena minim-nya hasil panen petani di sejumlah wilayah penghasil akibat cuaca ekstrem.
"Kenaikan cabai dan bawang sudah terjadi sejak awal November karena faktor cuaca, sehingga pasokan barang kurang ke pasar-pasar, khususnya ke Pasar Cianjur, selama ini pasokan berasal dari luar kota seperti Bandung Barat, Garut dan Brebes, Jateng" kata pedagang cabai di Pasar Induk Cianjur, Alif (29).
Ia memprediksi kenaikan harga terjadi menjelang masuknya bulan puasa tahun depan seiring tingginya permintaan, namun kenaikan tidak akan sampai melambung karena panen diperkirakan meningkat seiring datangnya musim hujan.