Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi bergerak menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia dan global.
IHSG dibuka menguat 16,85 poin atau 0,24 persen ke posisi 7.052,94. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,73 poin atau 0,40 persen ke posisi 928,07.
“Hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 7.000 hingga 7.073,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, IHSG cenderung sepi sentimen pada akhir bulan, pelaku pasar mencermati rilis data ekonomi, seperti PMI manufaktur dan inflasi periode November 2023 pada akhir pekan.
Inflasi diproyeksikan tetap pada target Bank Indonesia (BI) sebesar 2-4 persen, dan PMI manufaktur terindikasi mempertahankan fase ekspansi, dimana sebelumnya tercatat selama 26 bulan beruntun.
Di sisi lain, seiring dengan operasi moneter BI untuk menjaga stabilitas mata uang rupiah, pada Rabu (29/11) nilai tukar rupiah Jisdor kembali menguat ke level Rp15.384 per dolar AS atau terapresiasi 3,52 persen sejak awal November 2023.
Dari mancanegara, jumlah uang beredar (M4) Inggris pada Oktober 2023 meningkat 0,3 persen ke level GBP 2,98 triliun.
Penyaluran kredit ke sektor konsumen terkoreksi menjadi 1,28 miliar poundsterling, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,37 miliar poundsterling, sekaligus merupakan yang terendah dalam lima bulan terakhir akibat berkurangnya penggunaan kartu kredit.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa kawasan dan global