Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan rencana BI untuk memperluas jangkauan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke India, Jepang, Tiongkok, hingga Uni Emirat Arab pada 2024.
“Perluasan kerja sama QRIS dan BI-FAST dalam ASEAN, juga ke India, Jepang, China, Uni Emirat Arab dan sejumlah negara lain,” kata Perry dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut, menurut Perry, merupakan bagian dari akselerasi sistem pembayaran digital Indonesia untuk tahun 2024.
Adapun BI mencatatkan volume transaksi QRIS telah mencapai 1,596 miliar transaksi per Oktober 2023.
Angka itu diikuti oleh nominal transaksi QRIS yang tumbuh melesat hingga 186,08 persen secara year on year (yoy) mencapai Rp24,97 triliun.
Jumlah pengguna QRIS tercatat 43,44 juta dan jumlah merchant QRIS menjadi 29,63 juta yang sebagian besar merupakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
BI juga bersinergi dengan industri dan pihak terkait untuk terus meningkatkan edukasi dan literasi terkait keamanan transaksi QRIS, serta memperkuat pengawasan, khususnya pemenuhan aspek Know Your Merchant dan monitoring transaksi.
Penguatan infrastruktur pendukung ekosistem QRIS juga dilakukan guna memitigasi risiko penyalahgunaan QRIS atau fraud.
Selain perluasan layanan QRIS, BI juga mengembangkan sistem pembayaran ritel BI-FAST yang interkoneksi, interoperabilitas, dan terintegrasi dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI rencanakan perluas layanan QRIS ke India hingga Uni Emirat Arab