Manado (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara Sarbin Sehe menegaskan peristiwa di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bukan masalah agama atau ras.
"Saya menegaskan bahwa peristiwa yang terjadi di Kota Bitung, Sabtu (25/11) merupakan peristiwa kriminal, tidak ada hubungan dengan masalah suku, agama, ras dan golongan," kata Sarbin, di Bitung, Senin.
Karena itu, Kakanwil mengajak semua elemen masyarakat di Kota Bitung agar tetap tenang dan mempercayakan aparat penegak hukum bekerja.
"Kita percayakan penyelesaian kasus kriminal tersebut kepada aparat penegak hukum," jelasnya.
Kakanwil juga meminta para pimpinan lembaga agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan ASN Kemenag untuk terus memberi edukasi kepada masyarakat menjaga persatuan, kerukunan dan kebersamaan di tengah masyarakat Kota Bitung.
Khusus kepada ASN Kemenag Kota Bitung, Kakanwil meminta untuk mempublikasikan kegiatan mereka di media sosial masing-masing agar masyarakat tahu situasi Kota Bitung aman dan semua aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Utara Sarbin Sehe didampingi Kepala Kantor Kemenag Bitung Yahya Wahidin Pasiak, Kepala Bidang Urusan Agama Kristen Pdt Meidie Tasik, Kepala Bidang Pendidikan Kristen Pdt Anneke M Purukan, Pembimas Katolik Joula Makarawung dan Pembimas Buddha Saryono melakukan monitoring sekaligus bersilahturahmi dengan para Kepala KUA se-Kota Bitung, pimpinan Lembaga Keagamaan, Ormas Kepemudaaan dan perwakilan Pemkot Bitung.
Proses Belajar Mengajar Normal
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara (Sulut) Sarbin Sehe memastikan proses belajar mengajar di Kota Bitung telah berjalan normal.
"Saya langsung memastikan aktivitas belajar mengajar di MIN 1 Bitung berjalan normal dan aman seperti biasa," kata Sarbin, di Bitung, Senin.
Dia mengatakan pihaknya bersyukur karena proses belajar-mengajar di sini aman.
"Anak-anak belajar seperti biasa, tidak ada yang berbeda," katanya.
Kakanwil juga memperhatikan kualitas bangunan agar dapat digunakan oleh siswa dengan nyaman.
Ia mengatakan kualitas pendidikan adalah kemampuan sistem pendidikan dalam mengelola dan memproses pendidikan secara berkualitas dan efektif untuk meningkatkan nilai tambah agar menghasilkan output yang berkualitas.
Output yang dihasilkan oleh pendidikan yang berkualitas juga harus mampu memenuhi kebutuhan dan mencerdaskan anak bangsa.
Pada dimensi kualitas, ingin memastikan agar semua anak, semua peserta didik, mendapatkan pengalaman belajar yang membuat mereka bisa memiliki karakter dan kompetensi yang diperlukan untuk menghadapi masa depannya.
Kanwil Kemenag tegaskan peristiwa Bitung adalah kriminal tidak ada hubungan agama-ras
Selasa, 28 November 2023 7:50 WIB