“Al-Ahli, yang merupakan satu-satunya rumah sakit yang berfungsi di wilayah utara, harus segera dan secara teratur mendapatkan pasokan bahan bakar, air, makanan, dan pasokan medis untuk menjamin kelangsungan perawatan,” katanya.
Pernyataan tersebut mengatakan setelah misi penilaian, operasi pemindahan dilakukan bekerja sama dengan Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina, yang berhasil memindahkan 22 pasien dan 19 pendamping di Rumah Sakit Gaza Eropa pada hari berikutnya.
Serangan Israel di RS Al-Shifa
Sebelumnya pada 15 November, pasukan Israel menyerbu RS Al-Shifa, fasilitas layanan kesehatan terbesar di wilayah itu, dimana ribuan pasien dan warga sipil yang mengungsi tinggal.
Akibat serbuan itu, Israel mengklaim menemukan senjata dan kamera berkarat di bangunan itu, bukan di terowongan dan gudang amunisi, dan menjadikannya sebagai bukti. Tindakan ini memicu kritik.
Pasukan Israel telah meminta evakuasi semua orang dari rumah sakit, namun karena ketidakmampuan beberapa pasien yang terluka dan sakit untuk pergi dengan berjalan kaki, beberapa dokter dan petugas kesehatan memilih untuk tetap mendampingi di rumah sakit.
Israel telah meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza, termasuk sekolah, rumah sakit, masjid dan gereja, sebagai balasan atas serangan kejutan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober.
Jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel tersebut melonjak hingga 14.854 jiwa, menurut keterangan kantor media pemerintah di Gaza pada Kamis.
Korban jiwa tersebut termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari empat ribu wanita, sementara 36 ribu lainnya mengalami luka-luka.
Sementara itu sekitar tujuh ribu orang masih hilang, termasuk lebih dari 4.700 anak, sebut media itu.
Data resmi menyebutkan korban jiwa Israel mencapai 1.200 orang.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RS Indonesia telah dievakuasi total mengikuti RS Al Shifa
RS Indonesia kosongkan bangsal dan evakuasi total ikuti RS Al Shifa
Minggu, 26 November 2023 11:00 WIB