Kota Gaza, Palestina (ANTARA) - Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara pada Sabtu mengosongkan bangsal dan aulanya serta mengumumkan telah melakukan evakuasi sepenuhnya, menambah daftar rumah sakit di Jalur Gaza yang melakukan hal tersebut.
Ashraf Al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, pada Sabtu mengumumkan bahwa korban luka lainnya juga sedang dievakuasi dari Kompleks Medis Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza.
"Bantuan medis yang masuk ke Jalur Gaza tidak memadai dan lebih sedikit dari sebelumnya," ujar Qudra kepada Anadolu, mengatakan bahwa bantuan sangat sedikit yang boleh masuk oleh Israel setelah blokade total masih jauh dari kebutuhan lebih dari 2 juta penduduk Gaza.
Dia memperingatkan "situasi kesehatan di Jalur Gaza sangat buruk, sangat berbahaya."
"Tidak ada fasilitas kesehatan," kata Qudra, menyebutkan bahwa “hanya tiga rumah sakit yang beroperasi dengan kemampuan yang sangat terbatas di Jalur Gaza utara, tempat tinggal sekitar 900 ribu orang.”
WHO Tidk dapat Informasi Staf Medisnya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat mengatakan bahwa pihaknya tidak mendapatkan informasi mengenai status empat petugas kesehatan terakhir di Jalur Gaza, termasuk direktur Rumah Sakit Al-Shifa.
"Tiga petugas medis dari Bulan Sabit Merah Palestina dan tiga dari Kementerian Kesehatan ditahan," menurut pernyataan WHO mengenai penahanan petugas medis oleh militer Israel.
"Dua dari enam petugas kesehatan yang ditahan dilaporkan telah dibebaskan. Kami tidak memiliki informasi mengenai keadaan empat petugas kesehatan lainnya, termasuk direktur RS Al-Shifa," sebut pernyataan itu.
RS Indonesia kosongkan bangsal dan evakuasi total ikuti RS Al Shifa
Minggu, 26 November 2023 11:00 WIB