Kuningan (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat, mengintensifkan program strategis untuk menjaga lahan pertanian tetap produktif selama musim kemarau dan meminimalisir dampak kekeringan yang disebabkan adanya fenomena El Nino.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Rabu, menyampaikan program strategis itu meliputi pengelolaan irigasi air hingga pengaturan pola tanam yang turut melibatkan semua unsur termasuk kelompok tani.
Untuk pengairan, kata dia, Diskatan Kuningan memanfaatkan cadangan air pada waduk atau setu yang bisa mengairi lahan pertanian seluas 290 hektare. Langkah ini pun didukung dengan pemberian bantuan pompa air sehingga sawah-sawah milik petani tetap produktif.
“Sejak 2019-2023, kami menyalurkan 155 unit pompa air. Ini adalah dukungan vital pada daerah-daerah yang mengalami kekeringan ringan hingga sedang,” kata Wahyu.
Wahyu menilai cara tersebut sangat efektif dalam mengurangi dampak musim kemarau pada lahan pertanian. Sebab, dari data yang dikumpulkan terdapat 15 kecamatan di Kuningan mengalami kekeringan kategori ringan sampai sedang.
Adapun program strategis lainnya yaitu penyaluran bantuan 111 unit alat pertanian (alsintan) yang diberikan kepada petani, guna efisiensi usaha tani di tengah kondisi iklim yang tidak menentu.
“Kami juga langsung meninjau laporan kekeringan di beberapa desa dengan turun langsung ke lapangan,” ujarnya.