Kuningan, Jawa Barat (ANTARA) -
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menggiatkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di 370 desa dan kelurahan dalam rangka pengendalian inflasi serta menjaga asupan gizi seimbang bagi warga.
"Sejak tahun 2020, Pemkab Kuningan melaksanakan gerakan penanaman komoditas pangan melalui kegiatan menanam berbagai komoditas di sekitar pekarangan rumah," kata Kepala Diskatan Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Jabar, Selasa.
Baca juga: Kuningan panen kedelai capai 453 ton hingga November
Ia menyampaikan dalam program P2L, masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan atau area kosong di dekat tempat tinggal untuk dipakai sebagai lokasi penanaman bahan pangan.
Berbagai komoditas yang ditanam, kata dia, bisa cabai, daun bawang, bawang merah, bawang putih, dan berbagai sayuran yang dapat dikembangkan dengan mudah di area pekarangan rumah.
Dengan demikian, warga di Kabupaten Kuningan bisa menggunakan komoditas itu untuk keperluan sehari-hari tanpa harus membelinya ketika harga pangan tersebut tengah naik di pasaran.
"Sayur-sayuran itu bisa dipetik dari pekarangan. Artinya, selain gizi terpenuhi, hal ini juga dapat menghemat pengeluaran keluarga. Bahkan, jika hasilnya banyak, bisa dijual dan menjadi sumber penghasilan bagi keluarga," ujar Wahyu.
Wahyu menuturkan komoditas pangan itu dapat dibudidayakan dengan sistem semi organik, baik melalui polybag atau menerapkan hidroponik.
Ia menekankan bahwa program P2L cukup efektif dan berkontribusi dalam menstabilkan harga pangan agar tidak terlalu signifikan kenaikannya."Kami mengimplementasikan program dari pemerintah pusat untuk pengendalian inflasi, minimalnya harga kebutuhan pokok tidak begitu tinggi," sebut Wahyu.
Berdasarkan data Disakatan Kuningan, harga pangan di sejumlah pasar tradisional terpantau mengalami kenaikan namun tetap bisa dijangkau masyarakat.
Baca juga: Kuningan gunakan cadangan air di embung jaga produktivitas pertanian
Contohnya, harga aneka jenis cabai Rp35.000-Rp60.000 per kg, bawang Rp30.000-Rp35.000 per kg, dan sayur-sayuran Rp6.000-Rp20.000 per kg.
"Melalui P2L bisa dihasilkan pangan beragam, bergizi seimbang dan aman, sekaligus untuk peningkatan pendapatan keluarga," ucap dia.