Kota Cimahi (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dicky Saromi mengkampanyekan Gerakan Aksi Gizi di sekolah-sekolah di kota itu guna mencegah stunting demi mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat dan produktif.
“Fokus penanganan stunting di Kota Cimahi adalah dengan pembinaan pada para remaja putri, calon pengantin juga ibu hamil. Penangan di hulu ini akan lebih memberi efek signifikan,“ kata Dicky usai mengikuti kegiatan Gerakan Aksi Gizi di SMP Negeri 8 Kota Cimahi, Jawa Barat, Kamis.
Dicky menyatakan penanganan stunting dengan mengubah pemikiran masyarakat terkait stunting dan melakukan pencegahan di hulu merupakan upaya yang strategis dan krusial untuk mencegah stunting.
“Kegiatan ini dilakukan untuk mengatasi stunting dan lebih dari itu untuk menyiapkan generasi emas nanti di tahun 2045,” kata dia.
Selain pencegahan stunting, Dicky menyampaikan pihaknya juga fokus menangani anemia pada remaja di Kota Cimahi. Sebab, ia menilai masih tingginya tingkat prevalensi anemia menjadi salah satu dasar diselenggarakannya gerakan aksi gizi.
Ia menambahkan tingginya tingkat prevalensi anemia pada remaja disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi tablet tambah darah. Padahal anemia dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan, terutama pada remaja putri.
“Setidaknya tiga dari 10 anak remaja di Indonesia menderita anemia, namun demikian tingkat pravalensi anemia di Kota Cimahi masih lebih rendah bila dibandingkan dengan Jawa Barat,” katanya.
Ia berharap melalui kegiatan tersebut angka prevalensi anemia pada remaja putri tingkat SMP/SMA di Kota Cimahi dapat turun secara signifikan.
“Edukasi yang dilakukan ini diharapkan akan menumbuhkan kesadaran dan kepatuhan remaja untuk menjaga pola hidup sehat,” kata dia.
Penyelenggaraan Gerakan Aksi Bergizi ini dilaksanakan serentak se-Provinsi Jawa Barat dengan sasaran 1.119 sekolah. Adapun di Kota Cimahi dilaksanakan di 13 sekolah, dengan jumlah sasaran sebanyak 3.810 siswi.