Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memastikan ketersediaan beras di Jawa Barat aman hingga akhir tahun 2023 sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Secara keseluruhan, stok beras di Jabar masih aman hingga akhir tahun 2023," kata Bey Machmudin saat melakukan peninjauan di Gudang Bulog Jawa Barat dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Bandung, Selasa.
Baca juga: Bulog Jawa Barat salurkan 72.633 ton beras SPHP guna kendalikan harga pasar
Bey mengungkapkan bahwa berdasarkan data ketersediaan beras Jawa Barat yang diterimanya hari Selasa ini, di Jabar masih memiliki stok (beras) sebanyak 87 ribu ton.
"Jadi untuk posisi beras di Jawa Barat aman, posisi hari ini 87.000 ton, untuk bantuan pangan hingga Desember itu per bulannya perlu 41.000 ton dan konsumsi lainnya 5.000 ton jadi totalnya 46.000 ton," ucap Bey.
Untuk menambah stok beras Jawa Barat yang ada, Bey mengungkapkan bahwa provinsinya akan mendapatkan tambahan stok beras sebanyak 35.000 ton yang masuk dari Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
"Besok hari Senin (pekan depan) akan tiba beras 35 ribu ton di Patimban. Jadi secara keseluruhan stok masih aman hingga akhir tahun," ucapnya.
Hal yang senada diungkapkan oleh Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Barat (Jabar) Muhammad Attar Rizal yang menyebutkan cadangan beras di wilayah Jabar masih aman, terlebih mereka juga masih akan menyalurkan bantuan pangan dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sampai akhir bulan Desember 2023 mendatang."Dan kita akan top up terus cadangan itu dari import nanti kalau sudah panen kita serap dari petani lokal," kata Attar.
Terkait dengan tambahan beras yang masuk melalui Pelabuhan Patimban, Attar mengatakan bahwa tambahan beras sebanyak 35 ribu ton tersebut berasal dari Vietnam dan untuk cadangan Jawa Barat.
Baca juga: Bulog Jawa Barat salurkan 124.479 ton beras bantuan pangan
"Betul nanti tanggal 13 Oktober ada kapal dari Vietnam langsung ke Patimban akan kita bongkar di sini sekitar 4.000 ton," katanya.
Jumlah tersebut tambah dia, digunakan sebagai cadangan dan ke depannya bisa bertambah, seandainya kebutuhan beras masih dirasa kurang.
"Jadi nanti kita Jawa Barat kalau memang kurang bisa top up dari Patimban bisa top up (juga) dari Tanjung Priok sesuai kebutuhan, dan juga kita serap dari dalam negeri," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketersediaan beras Jabar dipastikan aman sampai akhir 2023