Bandung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyinggung soal kebutuhan uji kendaraan bermotor (uji kir) secara benar dan pengaktifan jembatan timbang sehubungan dengan kasus kecelakaan beruntun di Tol Cipularang beberapa hari lalu.
Bey mengingatkan kepada pihak terkait bahwa uji kir itu, terlebih untuk kendaraan berat, haruslah dijalankan sebenar-benarnya dengan dilakukan pengujian yang sesuai prosedur.
Baca juga: Pentingnya perawatan rutin kendaraan kendati telah lulus uji kir
"Harusnya tetap dijalankan benar-benar diperiksa, bukan hanya bukunya dicap saja atau mobilnya dicat, lalu bukunya dicap tanpa ada pemeriksaan. Saya sudah minta ke Kadishub untuk memerintahkan jajarannya untuk menguji secara betul-betul, pastikan cap itu setelah betul-betul diperiksa," kata Bey di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu.
Selain soal uji kir, kata Bey, masalah berat beban kendaraan juga jadi perhatian, jangan sampai satu kendaraan memiliki beban melebihi ketentuan maksimal kendaraan dan jalan.
Ketika ditanyakan soal jembatan timbang di ruas jalan Cipularang yang sebelumnya sempat ada di daerah Cikamuning dan berpengaruh pada beban kendaraan, Bey mengatakan hal itu akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan pihak berwenang.
"Masalah yang diperhatikan juga adalah batas berat kendaraan. Terkait jembatan timbang kami akan berkoordinasi dengan pihak kementerian terkait untuk usulan pengaktifan jembatan timbang, karena kewenangan soal ini ada di kementerian," ujar Bey.
Bey Triadi singgung uji kir dan jembatan timbang terkait kasus Cipularang
Rabu, 13 November 2024 17:09 WIB