Sementara, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kota Depok (33,1 ton), Kota Bogor (117,8 ton), dan Kota Cimahi (445,5 ton).
Penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2023 terjadi di beberapa wilayah sentra produksi padi seperti Kabupaten Karawang (turun 130,2 ribu ton), Kabupaten Indramayu (turun 62,5 ribu ton), dan Kabupaten Bekasi (turun 48,3 ribu ton).
Di sisi lain, terdapat beberapa kabupaten/kota yang mengalami peningkatan produksi padi cukup besar, misalnya Kabupaten Cianjur (naik 21 ribu ton), Kabupaten Bandung (naik 14,7 ribu ton), dan Kabupaten Garut (naik 10,9 ribu ton).
Produksi padi sebesar 9,10 juta ton GKG pada 2023 itu sendiri, berdasarkan perkiraan luasan panen padi di Jawa Barat seluas 1,58 juta hektare yang terdiri dari realisasi luasan panen padi periode Januari−September 2023 sebesar 1,31 juta hektare, ditambah potensi luas panen padi pada Oktober−Desember 2023 sekitar 273,72 ribu hektare.
"Dengan luas panen padi Provinsi Jawa Barat pada 2023 yang diperkirakan sekitar 1,58 juta hektare itu, mengalami penurunan sebanyak 81,53 ribu hektare atau 4,90 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 1,66 juta hektare," katanya.
Jika produksi padi tersebut dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras Jabar pada 2023 diperkirakan sebesar 5,25 juta ton yang terdiri dari produksi padi sepanjang Januari-September 2023 yang setara 4,31 juta ton beras, ditambah potensi produksi beras sepanjang Oktober−Desember 2023 sebesar 0,94 juta ton.
"Prediksi total produksi beras pada 2023 diperkirakan sekitar 5,25 juta ton, yang mengalami penurunan sebesar 195,07 ribu ton (3,58 persen) dibandingkan produksi beras pada 2022 sebesar 5,45 juta ton," katanya menambahkan.
BPS: Peristiwa alam sebabkan produksi padi di Jawa Barat 2023 turun
Rabu, 1 November 2023 23:03 WIB