Cianjur (ANTARA) - Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, menargetkan pembangunan rumah relokasi tahap III di Desa Babakan Karet, Kecamatan Cianjur, untuk 190 kepala keluarga penyintas gempa oleh Kementerian PUPR tuntas dalam 90 hari kalender.
"Pembangunan rumah relokasi sudah berjalan sejak satu pekan terakhir untuk warga penyintas gempa yang masih tinggal di dalam tenda dan hunian darurat di sejumlah desa di Kecamatan Cugenang," katanya di Cianjur, Rabu.
Tercatat seluruh calon penghuni sepakat untuk pindah dari kampung asal karena terletak di pusat gempa atau patahan Cugenang, namun ada sejumlah warga yang menolak pindah karena berbagai alasan, namun diminta membuat pernyataan sehingga pemerintah tidak akan bertanggung jawab.
Proses pembangunan rumah relokasi yang ditangani pihak ketiga itu, juga akan membangun sarana dan prasarana penunjang lainnya, guna memudahkan penghuni melakukan berbagai aktifitas termasuk perekonomian, pendidikan dan kesehatan.
"Warga yang menolak direlokasi dibuatkan perjanjian, sehingga di kemudian hari jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan pemerintah tidak akan memberikan bantuan pada mereka," katanya.
Bupati Cianjur, menjelaskan zona merah atau titik patahan Cugenang terlarang untuk didirikan bangunan permanen, namun mereka pemilik lahan pertanian termasuk yang tinggal di rumah relokasi masih diperbolehkan menggarap lahan tanpa ada bangunan di atasnya.
"Tidak ada larangan untuk menggarap lahan, namun hanya lahan kering tidak boleh basah karena rawan terjadi pergerakan tanah. Kami ingatkan tidak boleh mendirikan bangunan permanen," katanya.
Bupati Cianjur, menuturkan terkait bantuan stimulan perbaikan rumah kembali dari pemerintah pusat masih terus berjalan dan mulai memasuki tahap IV bagi mereka yang belum mendapatkan bantuan sama sekali karena ada perbaikan administrasi dan sanggahan kriteria kerusakan.
"Saya berharap bantuan stimulan tahap I, II dan III sudah tuntas dicairkan 100 persen sampai akhir November dan bantuan tahap IV dapat bergulir di awal November, sehingga puluhan ribu warga penyintas gempa sudah mendapatkan haknya dan kembali hidup normal dalam rumah," katanya.