Kota Cimahi (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Jawa Barat menekankan kepada masyarakat setempat untuk mencegah kebakaran lahan, terlebih saat ini masih musim kemarau yang rawan terhadap kejadian tersebut.
“Kita sudah melakukan penekanan kepada masyarakat bahwa di musim kemarau ini jangan sembarangan untuk melakukan pembakaran di lahan terbuka,” kata Kepala Pelaksana BPBD Cimahi Fithriandy Kurniawan di Kota Cimahi, Kamis.
Baca juga: Bey Machmudin: Pj Walkot Cimahi baru dilantik 22 Oktober
Pihaknya mencatat sejak Mei hingga Oktober 2023 terjadi 16 peristiwa kebakaran lahan di 10 tempat di daerah itu yang berhasil ditangani.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Jawa Barat menyebutkan selama Mei-Oktober 2023 telah terjadi 16 peristiwa kebakaran lahan di daerah itu yang berhasil ditangani.
“Di wilayah Kota Cimahi, selama musim kemarau ini ada 16 kejadian dan di 10 titik. Jadi ada di satu titik ada tiga kali kejadian kebakaran,” kata dia.
Ia menjelaskan sebagian besar kasus kebakaran tersebut akibat masyarakat yang sengaja membakar sampah dengan api merambat ke lahan yang sudah kering akibat musim kemarau panjang.
“Penyebabnya karena yang iseng untuk membakar sampah di tengah lahan yang sudah mengering seperti itu, ada juga banyak faktor penyebabnya,” katanya.
Ia mengakui perlunya edukasi secara intensif kepada masyarakat setempat agar tidak membakar sampah di tempat terbuka atau membuka lahan dengan cara membakarnya karena api bisa merambat ke kawasan lain.
Pihaknya juga memberikan sosialisasi pencegahan kebakaran lahan sebagai mitigasi bencana kepada masyarakat yang tinggal di kawasan rawan kebakaran.
“Tapi kita sarankan untuk tidak sama sekali melakukan pembakaran sampah di musim kemarau, karena berdampaknya akan sangat luas dan embusan angin yang cepat sehingga api akan cepat merambat ke mana-mana,” katanya.
Baca juga: Pemprov Jabar tambah kuota buang sampah terpilah Bandung Raya ke Sarimukti
Sejak 25 Juli 2023 hingga saat ini, Kota Cimahi masih berstatus darurat kekeringan akibat musim kemarau panjang.
Pihaknya telah mendistribusikan air bersih 600.000 liter lebih kepada warga di 13 kelurahan di tiga kecamatan akibat kekeringan selama musim kemarau.
“Jadi hampir semua kelurahan, dari total 15 kelurahan hanya tersisa dua kelurahan yang belum meminta permohonan bantuan air bersih,” kata Fithriandy.