Jakarta (ANTARA) - Komite Festival Film Indonesia (FFI) 2023 secara resmi mengumumkan daftar nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2023 untuk 22 kategori penghargaan Piala Citra FFI dan Kritik Film di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Sabtu (14/10).
Pembacaan nominasi 22 kategori penghargaan Piala Citra FFI dan Kritik Film dilakukan secara bergantian oleh Duta FFI 2023, yaitu Christine Hakim, Lukman Sardi, Laura Basuki, Putri Marino, Chicco Kurniawan, dan Ketua Komite FFI 2021-2023 Reza Rahadian.
“Pengumuman nominasi FFI 2023 kali ini terasa sangat spesial bagi saya. Karena selain semakin banyaknya film-film karya sineas tanah air yang menorehkan prestasi membanggakan di panggung internasional, penggunaan Museum Nasional Indonesia untuk membacakan calon peraih penghargaan FFI tahun ini merupakan langkah penting untuk mendukung upaya transformasi museum dan cagar budaya Indonesia,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Makarim saat memberikan sambutannya, dikutip dari keterangan pers, Sabtu (14/10).
Daftar nominasi untuk kategori Film Cerita Panjang merupakan hasil seleksi dan penjurian yang dilakukan oleh Akademi Citra FFI 2023. Sebanyak 69 anggota Akademi Citra dari beragam profesi perfilman telah bekerja sejak 23 September - 8 Oktober 2023 untuk menyeleksi karya nominasi terbaik.
Akademi Citra merupakan sebutan untuk insan film yang telah menerima penghargaan Piala Citra pada FFI sebelumnya. Selain itu, proses seleksi dan penjurian dilakukan secara daring melalui laman Ruang Penayangan FFI yang dapat diakses dari laman situs resmi maupun aplikasi serta bekerja sama dengan layanan video berbayar Bioskop Online.
“Proses penjurian berjalan baik dan lancar. Partisipasi asosiasi dan Akademi Citra juga menjadikan proses ini terbuka dan demokratis. Hasil penjurian sampai tahap ini adalah hasil tahap dasar kompetisi yang kualitasnya akan diuji oleh juri akhir. Selain itu, kategori Pilihan Penonton adalah ruang partisipasi masyarakat, khususnya pecinta film, sehingga harus diefektifkan dan dikelola dalam ruang luas masyarakat,” kata Ketua Komite Bidang Penjurian FFI 2023 Garin Nugroho.
Menurut Garin, sistem penjurian tidak hanya sekadar menentukan pemenang dan bukan pemenang. Lebih dari itu, sistem penjurian dalam tiga tahun ini merepresentasikan dan mendorong partisipasi komponen perkembangan ekosistem film, yakni asosiasi, insan film, industri, dan masyarakat dan perlu dijaga serta diperkuat lagi ke depannya.
Penjurian tahap nominasi kategori Film Non Cerita Panjang (Film Cerita Pendek, Film Dokumenter Panjang, Film Dokumenter Pendek, dan Film Animasi Pendek) serta kategori Kritik Film masih dikelola oleh asosiasi profesi terkait, yaitu COFFIE (Coordination for Film Festival in Indonesia), ADN (Asosiasi Dokumenteris Indonesia), AINAKI (Asosiasi Industri Animasi Indonesia), dan KAFEIN (Asosiasi Pengkaji Film Indonesia).