Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyampaikan saat ini empat korban keracunan diduga dari makanan satai jebred mulai membaik kesehatannya, meski masih mendapatkan penanganan medis oleh dokter di Puskesmas Cilawu.
"Sudah membaik, ini masih dalam pemantauan dokter yang merawatnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Jumat.
Ia menuturkan tim medis dari Dinkes Garut dan Puskesmas Cilawu masih terus melakukan penanganan terhadap warga yang menjadi korban keracunan makanan sejak Minggu (8/10).
Tercatat, kata Asep, warga yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Cilawu sebanyak empat orang terdiri dari dua orang warga Garut, dan dua orang warga daerah perbatasan Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.
Ia menyebutkan laporan terbaru saat ini jumlah korban keracunan sebanyak 54 orang terdiri dari warga Cilawu sebanyak 42 orang dengan rincian dua orang dirawat, 38 rawat jalan, dan dua orang meninggal dunia.
Selanjutnya warga korban keracunan asal Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 12 orang terdiri dari dua orang dirawat, sembilan orang rawat jalan, dan satu orang meninggal dunia.
"Update laporan dugaan keracunan makanan di Kecamatan Cilawu terdapat penambahan kasus menjadi 54 orang," katanya.
Ia menyampaikan Dinkes Garut tidak hanya menangani pasien yang dirawat jalan maupun di puskesmas, tapi melakukan pemantauan ke lapangan untuk mendeteksi warga yang dikhawatirkan masih ada korban keracunan lainnya.