Kota Bandung (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Jawa Barat, menyebut harga bahan kebutuhan pokok dalam kondisi stabil dan tidak ada yang mengalami kenaikan.
“Harga berbagai bahan pokok sangat terkendali, harga beras premium sudah ada penurunan, beras medium tidak ada lagi kenaikan di angka Rp12.500 hingga Rp13.000. Dari pantauan harga telur dan daging ayam juga masih stabil," kata Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah di Bandung, Rabu.
Baca juga: Disdagin Kota Bandung siapkan 300 ton beras untuk operasi pasar murah
Elly mengatakan pihaknya akan terus menjaga harga bahan pokok untuk tetap stabil menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan menggelar operasi pasar murah di 30 kecamatan di Kota Bandung pada bulan November 2023.
“Menjelang Nataru ada kemungkinan peningkatan permintaan kebutuhan kita 'bom' dulu di November sebelum Desember harga agar lebih stabil," katanya.
Dia menambahkan, selain stabilitas harga kebutuhan pokok, pasar murah ini juga sebagai upaya pengendalian inflasi, dan memberikan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih murah.
Elly menyebut pada operasi pasar murah nanti, pihaknya akan menjual berbagai macam bahan komoditas mulai dari beras, minyak curah, minyak premium, gula, telur, terigu, daging ayam, daging sapi berbagai macam makanan ringan, gas tiga kilogram dan lainnya.
"Kami bekerja sama dengan distributor dan toko ritel menjual berbagai kebutuhan pokok. Ada juga gas tiga kilogram kami jual sesuai HET Rp16.600 per tabung bekerja sama dengan Pertamina," kata dia.
Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bulog untuk menyediakan minimal lima ton beras medium di masing-masing kecamatan saat pasar murah.
"Saya minta Bulog minimal lima ton beras medium selain itu ada juga beras premium," kata Elly.
Baca juga: Disdagin Kota Bandung sebut harga bahan pokok Bandung relatif stabil