"Kami sangat mendukung di Provinsi Jawa Barat terhadap pertanian organik,
karena pertanian organik ini adalah pertanian yang sangat ramah lingkungan, dan memang pertanian yang sehat," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut segera uji padi organik di tiga lokasi
Ketua Kelompok Tani Ciawitali Ade Ahmad mengatakan, pertanian organik di wilayahnya sudah dikelola sejak 2015, kemudian baru mendapatkan sertifikat organik tahun 2017, kemudian tahun 2022 tidak diperpanjang karena kendala biaya.
Namun akhirnya, kata dia, dari Pemerintah Provinsi Jabar tahun 2023 mendapatkan bantuan biaya sertifikasi organik untuk lahan pertanian seluas 21,9 hektare.
Ia mengatakan sertifikat organik itu penting untuk mencantumkannya di produk beras organik yang sudah dikemas sehingga bisa diterima di pasaran.
"Dengan organik ini menguntungkan, ramah lingkungan, karena pupuknya pakai kotoran hewan, alhamdulillah lumayan hasilnya," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jabar bantu biaya sertifikasi pertanian organik untuk petani di Garut