Bandung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat mengungkapkan dalam jajanan cireng mini yang menyebabkan keracunan massal di SDN 3 Jati, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terdapat bakteri Bacillus Cereus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa barat, Rochady, mengatakan bakteri tersebut ditemukan oleh Lab Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat (Jabar) terkandung dalam jajanan yang menyebabkan efek diare pada keracunan massal di SDN tersebut.
Baca juga: Penjabat Bupati Bandung Barat Arsan Latif prioritaskan masalah sampah
"Hasil pemeriksaannya memang ada beberapa bakteri dan jamur. Tapi kalau dilihat memang tendensi yang membuat diare itu yang Bacillus Cereus," kata Rochady saat dihubungi di Bandung, Kamis.
Bakteri tersebut, kata Rochady, diindikasi terdapat dalam terigu dengan campuran tepung singkong yang merupakan bahan baku pembuatan cireng mini tersebut, yang memicu komplikasi pada saluran pencernaan manusia.
"Bakteri itu menyebabkan salah satunya bikin mual dan muntah, diare, karena bakteri tersebut mengeluarkan toksin, dan toksinnya itu yang bisa menyebabkan diare," ucapnya.
Terkait dengan adanya satu anak yang meninggal akibat mengkonsumsi cireng beracun tersebut, Rochady menjelaskan bahwa karakter bakteri Bacillus Cereus memang bisa bereaksi lebih terhadap orang yang dalam kondisi daya tahan tubuh lemah.
Bakteri Bacillus Cereus picu keracunan cireng di Bandung Barat, sebut Dinkes
Kamis, 5 Oktober 2023 16:52 WIB