Cirebon (ANTARA) -
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cirebon bersama stakeholder terkait berkomitmen mengembangkan Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat sebagai fasilitas penunjang untuk pusat ekonomi baru di Kawasan Rebana Metropolitan.
"Sebentar lagi Kota Cirebon akan ada lonjakan logistik dengan dukungan akses Tol Cisumdawu, sudah dibuka Bandara Kertajati dan beroperasinya Pelabuhan Patimban," kata Kepala KSOP Kelas II Cirebon Chaerul Awaludin di Cirebon, Selasa.
Chaerul mengatakan komitmen itu terjalin lewat kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang mengakomodir gagasan dari lapisan masyarakat, pemerintah daerah dan BUMN terkait pembenahan serta penataan Pelabuhan Cirebon.
Untuk penataan, kata Chaerul, progresnya sedang berjalan dengan dibarengi pengkajian komprehensif sehingga pengembangan Pelabuhan Cirebon dapat selesai secepatnya.
"Realisasinya kita bersama dengan Pelindo, bagaimana kita meningkatkan fasilitas yang ada di Pelabuhan Cirebon. Anggarannya sudah ada, tinggal nanti konsep dan teknisnya dilaksanakan Pelindo," ujarnya.
Menurut dia, hal lain yang dilakukan dalam pengembangan Pelabuhan Cirebon yakni menyediakan fasilitas untuk merealisasikan konsep destinasi wisata sejarah di kawasan tersebut.
Ia menuturkan Pelabuhan Cirebon memiliki beberapa bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang masih terawat hingga sekarang.
"Ada beberapa hektare yang disiapkan untuk bagaimana mengembangkan wisata, ada bangunan bersejarah. Progresnya masih berjalan atau on the track," katanya.
Sementara General Manager PT Pelindo Regional II Cirebon Supardi menjelaskan penataan Pelabuhan Cirebon sudah dikerjakan beberapa tahun ke belakang dengan merekonstruksi sejumlah fasilitas seperti dermaga, jalan umum dan lainnya.
Ia mengatakan fungsi Pelabuhan Cirebon saat ini diperuntukkan sebagai pelabuhan pengumpul dan dimungkinkan dapat melayani aktivitas jasa peti kemas.
"Pelabuhan Cirebon diperuntukkan pengumpul. Kalau yang besar Pelabuhan Patimban karena daerah sekitarnya menunjang," tuturnya.
Namun demikian, Supardi menyebutkan pengembangan Pelabuhan Cirebon untuk kegiatan peti kemas masih dalam tahap pengkajian dan analisa, mengingat luas kedalaman lautan di kawasan itu relatif rendah.
Kondisi terkini, ujar dia, tingkat kedalaman air di Pelabuhan Cirebon sekitar 5 meter LWS (low water spring).
"Sekarang kita masih menganalisis dan evaluasi serius (peti kemas), semua fasilitas sudah dibuat. Lapangan penumpukan kontainer, dermaga dan back up area sudah dibuat dan diinvestasi," ucap dia.