Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat menyatakan hasil tangkapan rajungan di daerah itu berhasil diekspor ke pasar global dengan angka 50 ton per tahun.
"Ada yang diekspor ke Jepang, Korea dan Cina. Khususnya rajungan ada fish apartement bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Mundu, itu per tahun sekitar 50 ton," kata Sekretaris DKPP Cirebon Andri Melasa di Cirebon, Minggu.
Baca juga: Produksi ikan tangkap triwulan I di Cirebon capai 8.142 ton
Baca juga: Produksi ikan tangkap triwulan I di Cirebon capai 8.142 ton
Ia mengatakan angka ekspor itu memang relatif kecil dibandingkan daerah lain, namun tetap memberikan dampak signifikan pada perekonomian masyarakat nelayan di Cirebon.
Selain rajungan, kata dia, produksi ikan tangkap di Cirebon juga tergolong banyak dan diestimasikan meningkat sebanyak 5 persen dari beberapa tahun sebelumnya.
Berdasarkan data laporan dari tujuh tempat pelelangan ikan (TPI) di Bungko-Losari, hasil produksi ikan tangkap Kabupaten Cirebon pada 2022 mencapai angka 39 ribu ton.
"Untuk progres di 2023 target tersebut akan mengimbangi atau lebih," ujarnya.