JETP, program pendanaan sebesar 20 miliar dolar AS (sekitar Rp300 triliun) yang diluncurkan dalam KTT G20 Bali, merupakan komitmen dari International Partners Group (IPG) yang terdiri dari anggota kelompok G7, Norwegia, dan Denmark untuk Indonesia.
Sedangkan negara kelompok anggota G7 tersebut terdiri dari Amerika Serikat, Italia, Inggris, Prancis, Jepang, Kanada, dan Jerman.
Untuk memperkuat komitmen Uni Eropa dalam mendukung kemitraan tersebut, Bank Investasi Eropa (European Investment Bank/EIB) mengumumkan bahwa mereka akan memberikan dukungan finansial dan teknis untuk pembangunan transportasi berkelanjutan.
Dukungan finansial dan teknis tersebut adalah bentuk dukungan Uni Eropa terhadap transportasi berkelanjutan dan transisi energi untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Grup EIB untuk Asia Tenggara dan Pasifik Sunita Lukkhoo menyampaikan bahwa EIB bukanlah bank komersial, melainkan bank yang digerakkan oleh kebijakan Uni Eropa.
Namun, menurut Lukkhoo, sebelum semua kebijakan tersebut ada, Uni Eropa dan Indonesia memiliki tujuan dan nilai bersama yang sama.
“Tindakan kami adalah mendukung proyek, Proyek Hijau, segala sesuatu yang bermanfaat, berkelanjutan, dan ramah lingkungan,” tegas Lukkhoo.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Piknik Hijau-Hijau pikat anak muda dalami "sustainable lifestyle"