Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 44,24 poin atau 0,64 persen ke posisi 6.980,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,19 poin atau 0,96 persen ke posisi 965,04.
"Pelaku pasar menantikan petunjuk mengenai outlook ekonomi dan arah kebijakan moneter ke depan," ujar Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Para pelaku pasar pada pekan ini wait and see terhadap kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed terkait suku bunga acuannya pada Rabu (20/9/2023) waktu AS, dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Kamis (21/9/2023).
The Fed dan Bank Indonesia, keduanya diyakini akan mempertahankan suku bunga acuannya pada level saat ini.
Sementara itu, inflasi inti Euro Area turun ke level 5.3 persen year on year (yoy) pada Agustus 2023 dari 5,5 persen (yoy) pada Juli 2023, yang diharapkan berlanjut, sehingga dapat meredam agresivitas ECB dalam menaikkan suku bunga acuan.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu sektor barang baku sebesar 2,18 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor keuangan yang masing- masing naik sebesar 1,02 persen dan 0,86 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa kawasan Asia