Garut (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung menggelar kegiatan bakti sosial dengan menerjunkan tim dokter dan peralatan medis canggih untuk membantu pengobatan gratis bagi ratusan warga di Stasiun Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin.
Executive Vice President Daop 2 Bandung Takdir Santoso mengatakan, kegiatan sosial itu menggunakan Rail Clinic ( kereta klinik) Generasi 4 yang memiliki Rail Library (kereta pustaka) pada rangkaiannya untuk menambah fasilitas selain pelayanan kesehatan.
"Dengan adanya layanan Rail Clinic dan dilengkapi Rail Library di Stasiun Cibatu ini dapat membantu meningkatkan kesehatan dan pengetahuan masyarakat sekitar stasiun," katanya.
Ia menuturkan kegiatan tersebut sempat terhenti akibat Pandemi COVID-19, kemudian tahun ini Daop 2 Bandung kembali mengadakan kegiatan Bakti Sosial Rail Clinic di Stasiun Cibatu.
Rail Clinic yang dilengkapi tim medis dan peralatan kesehatan itu, kata dia, merupakan kegiatan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan PT KAI untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar stasiun.
"Kegiatan bakti sosial dengan menggunakan Rail Clinic dan Rail Library di Stasiun Cibatu dapat memberikan komunikasi yang baik antara KAI dengan masyarakat sekitar Stasiun Cibatu sehingga dapat menjamin keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api," katanya.
Ia menyampaikan Rail Clinic di Stasiun Cibatu dimulai pukul 08.00 sampai 14.00 WIB dengan diikuti sebanyak 300 warga sekitar stasiun yang menjalani pemeriksaan kesehatan pada dokter umum, kemudian dokter spesialis gigi, kesehatan ibu dan anak (KIA), mata, pemeriksaan USG pada ibu hamil, laboratorium, dan pemberian obat secara gratis.
Selain itu, kata dia, dilakukan pula pemberian bantuan kacamata gratis kepada 15 siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Cibatu, penyuluhan tentang kesehatan gigi dan keselamatan perjalanan kereta api, serta sosialisasi aplikasi Access by KAI.
"Kami harap dengan ini masyarakat merasa terbantu," kata Takdir Santoso didampingi Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Mahendro.