Polresta Bandung menggelar simulasi sistem pengamanan kota guna mengantisipasi potensi konflik sosial dalam tahun politik 2024, di mana akan diselenggarakan pemilihan umum, pemilihan presiden hingga pemilihan kepala daerah serentak.
"Kami menyiapkan yang berkaitan dengan pengendalian masa kesiapan terhadap pemilu dengan melakukan sispam (sistem pengamanan) kota, bagaimana terjadi dari mulai eskakalasi ancaman terendah sampai tertinggi," kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo di Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis.
Baca juga: Polresta Bandung amankan puluhan ribu obat keras selama operasi sepekan
Kusworo menjelaskan tujuan simulasi ini, adalah bagaimana agar sistem pengamanan bisa mewujudkan ketertiban masyarakat untuk memberikan rasa aman dan nyaman, khususnya pada masa tahun politik di 2024, khususnya di Kabupaten Bandung.
"Hari ini kami tampilan hasil pelatihan kami, dari mulai ancaman terendah yang hanya sekedar capresnya kampanye kemudian unjuk rasa bahkan sampai yang tertinggi seandainya ada penculikan oleh kelompok-kelompok tak bertanggung jawab kepada salah satu capres," ucap dia.
Lebih lanjut, Kusworo memastikan pada pengamanan Pemilu 2024 nanti pihaknya akan membuat rasa aman kepada masyarakat dan siap mengamankan pesta demokrasi berjalan tertib.
"Dengan demikian kesiapan sudah matang tinggal kita berdoa bersama supaya pemilu di Indonesia pada umumnya di Kabupaten Bandung khususnya ini bisa berjalan aman tertib lancar sebagaimana harapan kita semua," ucapnya. Sementara itu, Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna menyambut baik simulasi sispam kota yang dilakukan oleh unsur gabungan TNI dan Polri, demi memastikan tahun politik berjalan aman di daerahnya.
"Yang mana tadi kita sudah menyaksikan bersama-sama bahwa itu antisipasi apabila terjadi terburuk itu sangat luar biasa cara penanganannya sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) juga peraturan perundang-undangan," kata Dadang.
Pada simulasi sispam kota yang dilaksanakan di sekitaran Masjid Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis ini melibatkan seribu personel gabungan yang terdiri dari TNI-Polri.
Baca juga: Polresta Bandung tangkap 'brand ambasador' dan 2 admin judi online
"Kami menyiapkan yang berkaitan dengan pengendalian masa kesiapan terhadap pemilu dengan melakukan sispam (sistem pengamanan) kota, bagaimana terjadi dari mulai eskakalasi ancaman terendah sampai tertinggi," kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo di Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis.
Baca juga: Polresta Bandung amankan puluhan ribu obat keras selama operasi sepekan
Kusworo menjelaskan tujuan simulasi ini, adalah bagaimana agar sistem pengamanan bisa mewujudkan ketertiban masyarakat untuk memberikan rasa aman dan nyaman, khususnya pada masa tahun politik di 2024, khususnya di Kabupaten Bandung.
"Hari ini kami tampilan hasil pelatihan kami, dari mulai ancaman terendah yang hanya sekedar capresnya kampanye kemudian unjuk rasa bahkan sampai yang tertinggi seandainya ada penculikan oleh kelompok-kelompok tak bertanggung jawab kepada salah satu capres," ucap dia.
Lebih lanjut, Kusworo memastikan pada pengamanan Pemilu 2024 nanti pihaknya akan membuat rasa aman kepada masyarakat dan siap mengamankan pesta demokrasi berjalan tertib.
"Dengan demikian kesiapan sudah matang tinggal kita berdoa bersama supaya pemilu di Indonesia pada umumnya di Kabupaten Bandung khususnya ini bisa berjalan aman tertib lancar sebagaimana harapan kita semua," ucapnya. Sementara itu, Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna menyambut baik simulasi sispam kota yang dilakukan oleh unsur gabungan TNI dan Polri, demi memastikan tahun politik berjalan aman di daerahnya.
"Yang mana tadi kita sudah menyaksikan bersama-sama bahwa itu antisipasi apabila terjadi terburuk itu sangat luar biasa cara penanganannya sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) juga peraturan perundang-undangan," kata Dadang.
Pada simulasi sispam kota yang dilaksanakan di sekitaran Masjid Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis ini melibatkan seribu personel gabungan yang terdiri dari TNI-Polri.
Baca juga: Polresta Bandung tangkap 'brand ambasador' dan 2 admin judi online