Namun petugas pertanian di lapangan maupun petani, kata dia, saat ini terus berupaya memanfaatkan sumber air dari aliran sungai untuk mengatasi lahan pertanian yang kering agar tidak puso.
Baca juga: BPBD Garut cari sumber air untuk mengairi daerah terdampak kekeringan
Ia menyampaikan di lapangan sejumlah petani sudah ada yang melakukan penanganan secara swadaya dengan cara gilir giring yakni pemanfaatan air irigasi dengan cara bergilir dan pompanisasi.
"Kami juga secara kelembagaan sudah melaksanakan gerakan penanganan kekeringan ini di tiga lokasi, Kecamatan Peundeuy, Desa Toblong tanggal 25 Agustus 2023, Kecamatan Peundeuy, Desa Saribakti tanggal 3 September 2023, dan hari ini di Kecamatan Pameungpeuk, Desa Jatimulya," kata Ahmad.
Ia berharap upaya pompanisasi dengan cara menarik air dari bawah ke dataran atas lokasi pertanian itu bisa menyelamatkan daerah pertanian yang terdampak kekeringan.
"Untuk beberapa lokasi sungai masih bisa dilakukan penangan, namun ada juga sungai yang debit airnya sudah sangat kurang, seperti yang dilakukan di Kecamatan Peundeuy ini kita memanfaatkan sumber air dari Sungai Cikaengan," katanya.